Rabu, 17 Juli 2013

Road to Bronze ~ Part 2



Dan ternyata firasatku benar. Aku lolos ke OSN! Thanks God. Aku dan Yoko (anak pelatihan biologi) akan mewakili Petra 5 di ajang OSN. Oleh karena itu, LITBANG mengadakan pelatihan untuk kita-kita yang lolos OSN. Heheheh. Dengan memanggil pak Aria lagi beserta telsekopnya. Heheheh. Kami belajar kembali. Aku merasa setelah belajar menggunakan teleskop aku pasti bisa dalam tes observasinya. Tapi, begitu mendapatkan soal pengolahan data, aku merasa kalau aku tidak bisa mengerjakannya dengan baik. Di sinilah pertama kali aku belajar yang namanya regresi linear. Dan ternyata cukup mudah, hanya saja ribet sehingga waktu untuk mengerjakkannya kurang. Jadi aku pesimis dalam tes pengolahan data. Begitu pula yang terjadi dengan tes teori. Fiuuh. Aku cumin bisa melakukan apa yang aku bisa dan mengandalkan Tuhan.
31 Juli 2010. Aku dan Yoko beserta seluruh peserta OSN dari Jawa Timur, memenuhi panggilan DIKNAS untuk berkumpul di asrama haji Sukolilo. Di sana kami akan diberikan pengarahan dan motivasi. Rencana semula, aku dan Yoko tidak nginap di sana. Tapi hanya yoko yang pulang sedangkan aku menginap di asrama haji. Heheheh.

Akhirnya kami berangkat ke Medan tanggal 1 Agustus 2010. Kami sempat foto-foto dulu sebelum berangkat di bandara dan sekarang fotonya sudah di upload dan komennya 1400++ (tapi GePeTe kabeh). Wkwkwkwk. Ada kejadian lucu di bandara. Saat itu aku ditanyai sama pak Elly sudah makan atau belum. Aku jawabnya belum. Terus mau dibeliin makanan sama pak Elly. Akunya nda mau. Tapi pak Herman maksa aku mau. Ya akhire sebagai murid yang baik hati, tidak sombong dan suka menolong (alay, wkwkwkwkwk) aku nurut. Batinku berpikir, ini yang dibeliin aku tapi koq yang mau pak Herman?? Terus melihat botol minumku yang habis, pak Herman nyuruh aku ngomong ke pak Elly suruh beliin lagi yang baru. Aku ya nurut. Semua orang yang ngeliat aku ketawa semua tapi aku nda tahu apa yang mereka tertawakan. Ya sudahlah. Wkwkwkwk.

Setelah sampai di Medan, kami langsung digiring ke hotel kami masing-masing. Aku, peserta astronomi menempati hotel Garuda Plaza bersama peserta OSN ekonomi. Heheheh. Kami check in hotel tapi sempat dipersulit panitia soalnya pesyaratan yang harus kami bawa, dibawa oleh panitia dari diknas jatim. Akhirnya, setelah bernegosiasi, kami diperbolehkan check in. kami mendapat souvenir berupa 2 tas, 2 baju, 1 topi, 1 binder, 2 buku acara, 1 boneka, 1 bolpen, 1 pensil, 2 nametag, dan kertas-kertas yang kelihatannya GePeTe. Wkwkwkwk.  Kan hari pertama isinya istirahat tok, kami ber 4 (aku, Randy, James, Emeraldo) berniat untuk belajar. Sayangnya itu hanya sebatas niat. Wkwkwkwkwk. Kami jadinya maen capsa dan nonton “Hey Apple”. Wkwkwkwk.

Hari kedua, kami diajak untuk pergi kelapangan Merdeka dan USU (Universitas Sumatra Utara). Kami mengikuti acara pembukaan di lapangan Merdeka di dalam sebuah “dandang” sebab tenda nya luar biasa panas dan ongkep. Heheheheh. Kami pergi ke USU untuk pengenalan alat dan pengenalan juri. Heheheh. Di situ aku tahu kalau aku kebagian nomor ΞΆ9. Artinya aku mendapat teleskop epsilon urutan ke 9. Heheheh. Itu juga menentukan lokasi tempat duduk. Setelah itu kami mengadakan uji coba tes teori di lab komp nya USU. Heheheheh. Setelah itu back to hotel dan belajar menurut keyakinan masing-masing. Heheheh.
Hari ketiga, hari dimana tes observasi dan tes pengolahan data dimulai. Kami, para peserta OSN astronomi adalah orang-orang malam, sebab kami tesnya pada waktu malam. Heheheheh. Pada saat dibagi tes, ternyata, soalnya guuuaaampang. Mek 2 soal. Tapi jawabnya yang uuuuuuaaaaaangeeeel. Wkwkwkwk. Soal pertama kami diberi data berupa table dan disuruh mengerjakan apa yang ditanyakan. Sedangkan yang soal yang kedua adlah soal GeJe. Heeheheheh. Semuanya kukerjakan dengan lancar (ngawur maksud e). tapi nda ngawur-ngawur amatlah. Ingat. Ini OSN. Heheheh. Malu-maluin kalo ngawur pol. Wkwkwkwk. Tes observasi diadakan bersamaan dengan tes pengolahan data sesuai dengan giliran. Sewaktu tiba giliranku, aku melangkah dengan penuh keyakinan, tapi begitu di hadapan juri, aku langsung nervous. Tidak pernah aku merasakan nervous se-nervous ini. Aku langsung nge blank. Sampai-sampai aku salah memasukkan koordina teleskop yang seharusnya adalah nilai HA, yang aku masukin nilai asensiorekta nya. Waaah. Terus kan waktu kami dengan teleskop hanya 10 menit. Dan ada 2 soal. Soal selanjutnya kita harus menunjukkan letak bulan pada saat itu di mana dengan bantuan arah utara saja. Saat jurinya selesai embacakan soal, aku hanya sempat bilang “hah? Bulan?” kemudian waktu habis. Aaaah. Alhasil tes observasi instrumentku tak ada yang benar. Huaaah. Tes observasi selanjutnya adalah memperhatikan bintang-bintang yang bertaburan di layar LCD seperti ketombe dan kami harus menunjukkan beintang apa saja yang tampak dan rasi bintang apa saja yang tampak. Oh ya. Sebelumnya, ada kejadian menarik. Kan sebelum tes, kami  sudah standby di USU pada sore-sore hari. Kami meluangkan waktu kami untuk belajar bintang. Karena berpikir tes observasi selesainya tidak lebih dari jam 12 malam, kami hanya menghapalkan bintang yang ada pada jam 6 sampai 12 malam. Tapi, melihat anak-anak dari DKI sedang menghapalkan bintang-bintang yang ada tidak hanya dari jam 6 sampai jam 12 malam, tetapi juga jam 12 malam sampai jam 6 pagi. Alhasil kami langsung belajar menghapalkan bintang yang  ada pada jam 12 hingga jam 6 pagi lagi. Anak-anak dari DKI sangat hapal bintang-bintang tersebut. Tidak hanya alphanya saja. Beta, ganma, delta, dll nya juga dikuasai. Kami merasa mereka ada di dimensi lain. Sebelumnya kami menghapalkan bintang-bintang jam 6 hinga jam 12 malam membutuhkan waktu berbulan-bulan, tapi, kali ini, kami hanya membutuhkan waktu 40 menit!! Heheheh. Lalu, sebelum tes, tempat kami diguyur hujan deras. Lalu kami semua bersoraksorai karena kami pikir tes observasi sewaktu hujan lebih gampang. Tapi. Kenyataanya, lebih sulit. Soalnya bintang-bintang yang ditunjukkan adalah bintang-bintaang yang ada di lintang yang berbeda dari lintang kita. Waduh. Ya mati aja kalo begitu. Heheheh. Aku hanya ingat kalau yang ada di sana ada rasi orion sebab triple orionnya (alnitak, alnilam, mintaka) kelihatannya. Begitu ada triple orion, atas bawahnya pasti rigel dan Betelgeuse. Dan yang lainnya ngawur. Wkwkwkwkwk. Selesai tes itu, kami semua langsung lemas soalnya tesnya sulit. Akhirnya kami kembali ke hotel dan baru tidur dini hari dan aku khawatir kalau tidurku bakalan tidak cukup dan bisa merusak konsentrasiku untuk menghadapi tes teori besoknya.

Keesokan harinya, kekhawatiranku tidak terjadi. Aku bangun dengan tubuh yang sehat bugar. Heheheh. Lalu setelah breakfast kami pergi bresama-sama ke USU untuk mengikuti tes teori.  Sebelum tes teori dimulai, kami ber-4 belajar dan berdiskusi dengan anak-anak dari DKI. Dari sini aku mengetahui kalau kita selevel denga mereka. Mereka tidak berasal dari dimensi lain. Heheheh. Akhirnya, kami masuk ke ruangan, dan untuk antri di toiletnya aja aku sampai ditampar sama James. Wkwkwkwk. Soalnya ada semut guudhee di daguku dan aku tidak menyadarinya. Heheheh. Stelah menunggu dengan cucuran keringat dan tetesan air mata, aku dengan susah payah berhasil memasuki toilet (lebay mode : on). Wkwkwkwk.

Akhirnya, tes teori dimulai dan soalnya mayoritas adalah kosmologi yang aku jarang sentuh. Huaaduh. Mati ae. Wkwkwk. Aku hanya dengan modal rumus V = Hd menerjang semua soal tes teori. Pilihan ganda nya lumayan cerah tapi essainya yang mboh-mbohan. Heheheh. Aku cuman bisa berserah. Katanya, hasil tes teori akan diketahui lewat internet. Dan hasilnya sudah dapat aku prediksikan, aku tidak masuk 10 besar sebab yang ditayangkan di internet adalah 10 nilai tertinggi dalam tes teori. Randy sempat peringkat 10 dan pada akhirnya di kick kick kick hingga ga ada ambu e. Emeraldo malah sempat peringkat 3 tapi pada akhirnya juga ter kick kick kick. Sampai pada hasil final tes teori, tak ada namaku muncul di internet. Heheheheh. Teman kami, Miftahul Hilmi yang juga dari Jawa Timur berhasil meraih peringkat ketiga. Akhirnya dengan pasrah, aku menerima semua keadaan, walaupun ada soal yang tidak teliti aku kerjakan sehingga salah. Jadi, walaupun tidak dapat medali, aku tidak berkecil hati sebab aku sudah do the best. Yang lainnya biar Tuhan yang menentukan.

5 Agustus 2010, kami berekreasi di Pantai Cermin, di sana kami semua have fun puooll. Melepas penat yang didapat dari 2 hari sebelumnya. Kita foto-foto bareng dan bercanda bareng. Kita juga mau menceburkan Chrishella soalnya dia ulang tahun. Heheheh. Pokok e seneng-senenglah. Di sini pula aku membeli souvenir dan mendapatkan hibah berupa bola. Wkwkwkwk.

Malamnya, kami memenuhi panggilan untuk mengikuti jamuan makan malam bersama pak gubernur Sumut di lapangan Merdeka. Tapi aku tidak melihat pak gubernurnya. Wkwkwk. Ada penampilan band Radja. Di situ, saat itu semua orang mengetahui siapa aku sebenarnya. Huahahahah. Aku gila banget di sana waktu itu. Heheheh. Jingkrak-jingkrak di kursi sakkarepe dhewe mbe Emeraldo. Wkwkwk. Sepulang itu, kami kembali ke hotel.

6 Agustus adalah hari yang paling menegangkan bagi seluruh peserta OSN kecuali aku. Sebab aku sudah legawa kalau aku tidak dapat medali. Siangnya, kami semua (yang dari Petra) menyewa subuah van dan kami pergi untuk membeli oleh-oleh. Heheheh. Tapi aku tidak mendapatkan yang aku inginkan. Yaitu kue Lo Bo Phiang. Heheheh. Ya sudahlah. Heheheh. Sorenya kita berkumpul untuk kesekian kalinya di lapangan Merdeka untuk mengikuti acara pengumuman. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya yang mendapatkan medali dalam bidang astronomi dibacakan, pertama-tama, teman kami Ardiansyah disebut pertama kali. Lalu kemudian Miftahul Hilmi. Setelah itu James disebutkan disusul Emeraldo. Dan tiba-tiba. Namaku disebutkan. Aku terperangah sampai ada orang yang di belakangku membangunkan aku. Setengah tidak percaya sambil mengucap syukur, aku ke depan untuk dikalungkan medali. Setelah turun dari panggung aku mengekspresikan kegembiraanku dengan teman-teman. Tak lupa juga aku mengucapkan beribu-ribu terima kasih pada Tuhan. Setelah selesai, aku menjalani sesi pemotretan. Heheheheh. Kami di foto baik oleh pak Elly yang selama OSN ada di Medan dan peserta OSN yang lain. Setelah itu kami kembali ke hotel dan kami diberitahu siapa yang menjadi peserta terfavorit. Yang menang adalah peserta dari Lampung. Jumlah sms nya mencapai 7000. Heheheheh. Walaupun pak Herman sudah berkoar-koar di sentral untuk meminta seluruh warga SMATRAMA mendukung aku, tapi ternyata dukungan itu belum cukup untuk menembus 10 besar sekalipun. Tapi aku mengucapkan banyak terima kasih pada teman-teman yang mengirim sms untuk aku. Heheheheh. Malamnya, kami di ajak oleh mamanya Ronald yang juga meraih medali perunggu untuk makan-makan. Heheheheh.

Tanggal  7 Agustus, kami, kontigen Jawa Timur harus bangun subuh dan siap di lobby jam 5 sebab pesawat kami berangkatnya jam setengah 6 an. Tetapi, aku baru bangun jam 5 kurang 15. Saat James menelepon aku untuk segera ke bawah. Wkwkwkwkwk. Tanpa mandi aku langsung menyambar baju batik dari Jatim dan memakainya. Sampai-sampai aku meninggalkan sebuah handuk di hotel. Wkwkwkwk. Akhirnya kami pulang ke Surabaya setelah menempuh perjalanan kurang lebih 4 jam karena transit dulu di Batam. Sayangnya bagasi kami baru dating jam 5 dan aku harus kembali lagi ke Juanda jam 5. Tapi itu merupakan suatu pengalaman yang luar biasa karena sudah mengikuti OSN di Medan.Sekian yang dapat saya bagikan, mohon maaf jika ada kesalahan yang menyinggung perasaan saudara (penutupan ala pidato). Wkwkwkwkwkwk.  You’re d’ bez JESUS..!! Thx GOD..!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar