Rabu, 10 Juli 2013

An Overrated Person

An overrated person. Hmmm? Apa artinya? Seorang yang dinilai sama orang banyak sebagai orang yang TERLALU luar biasa, orang yang TERLALU sangat baik dalam mengerjakan talentanya. *dari Kamus Besar Yosia Kristanto :P* Contohnya yang gampang adalah seorang pesepakbola muda yang namanya Neymar. Dia menjadi bintang di club yang di belanya di Brazil, Santos, sejak usia 19 tahun. Dikenal luas oleh dunia karena kecanggihan skill nya. Banyak video-video di Youtube yang mendokumentasikan kehebatan skill nya dalam dribble bola melewati halangan defender tim lawan. Karena banyaknya video mengenai skill-skill Neymar, dia disebut Justin Bieber sepakbola. *megingat kemiripan penyebab mereka terkenal*.

Tapi justru gara-gara tersebut, saat Neymar diakuisisi oleh salah satu club sepakbola terbaik di dunia saat ini, FC Barcelona, banyak orang menganggap bahwah Neymar overrated. Dibuktikan bertambah banyaknya haters Neymar. Mereka bilang bahwa Neymar overrated. Kalau ga percaya tuh liat memes-memes Neymar di Troll Football page di Facebook. But, haters gonna hate. Yang aku lihat mereka adalah orang-orang yang iri dengan Neymar. Bahkan mereka iri bahwa pemain idolanya kalah oleh Neymar, sehingga mereka menjadi Neymar haters.

Satu kata yang aku ingat-ingat terus setelah melihat memes Neymar yang berisi dengan comment-comment para haters yang isinya Neymar overrated itu, ya kata overrated tersebut. Entah mengapa aku merasa diriku ini overrated sama orang-orang di sekitarku. Yaaaaa bisa dibilang lah kalau aku ini cukup ganteng. *mengingat banyak orang-orang yang waktu ketemu aku bilang Ngganteng e reeek saiki kamu* Tapi itu relatif juga sih *wkwkwkwkwk*. Selain itu aku juga pintar atau jenius *overrated* Olahraga? Oke lah. Musik? Walaupun pas-pasan tapi setidaknya megang chord nya betul. Secara positif, bisa dibilang aku ini multitalenta. Masih ingat perumpamaan Tuhan Yesus yang isinya majikan memberi 3 hambanya sebanyak 5 talenta, 2 talenta, dan 1 talenta? Kalo lupa, nih baca sendiri di Matius 25 : 14 - 30. Aku kalo bisa dibilang, udah dikasih Tuhan 5 talenta. Tapi aku ngerasa aku ga bisa ngelakuin semuanya itu. Orang-orang banyak berharap dari aku. Dan nyatanya aku ga bisa melakukannya. Contoh nya, papa ku berharap kalo aku jadi anak yang bisa membantu orang tua, mama minta IP ku cumlaude, orang-orang di gereja berharap aku bisa jadi koordinator Praise and Worship. TAPI AKU TIDAK BISA. Sampe sekarang aku ga bisa membantu orang tua, bahkan untuk nyuci piring aja ga bisa. IP ku sampe saat ini cuman 3.32. Padahal awal-awal masuk kuliah rasanya dapat nilai A itu gampang. Eeeeh, nyatanya susahnya minta ampuuuuuun. Apalagi kalo kena yang namanya praktikum. *:(* Aku di gereja ditunjuk sebagai koordinator junior Praise and Worship. Tapi sampe sekarang aku ga tau koordinator tersebut kerjanya gimana dan aku belum melakukan apa-apa.

Banyak hal yang mereka *orang-orang lain yang berharap sama aku* harap supaya aku bisa ngelakuin dengan baik. Tapi aku sendiri ngerasa aku ga mampu melakukan semua itu. Emang sih, Tuhan yang mampuin aku karena di 1 Korintus 10 : 13, "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." Tapi bukankah banyak orang yang bisa diandalkan selain aku??? Aku ini cuman manusia biasa yang tak punya apa-apa selain Tuhan. Kenapa aku harus aku? Why Always me? Aku ini overrated. Aku cuman bisa melakukan segini, tapi orang-orang menilai aku bisa melakukan yang lebih dari segini.

With great power, comes great responsibility. Tiba-tiba terlintas di pikiranku barusan tentang quote terkenal dari film Spiderman yang pertama. Diucapkan oleh Uncle Ben kepada Peter Parker *si Spiderman* ketika Peter sehabis digigit sama laba-laba misterius yang merubahnya menjadi manusia laba-laba berkekuatan super. Latar belakang diucapkan adalah saat Uncle Ben melihat ada perubahan pada diri si Peter setelah dia digigit. Peter menjadi jauh lebih kuat dari sebelum dia digigit. Melihat itu, Uncle Ben menasihati Peter dengan mengucapkan kata-kata tersebut.

Power berarti sesuatu yang lebih yang dimiliki seseorang. Sama halnya dengan talenta. Sehingga bisa dibilang talenta yang banyak mendatangkan tanggung jawab yang lebih besar. Contohnya saja di Matius 25 : 14 - 30, si hamba ketiga yang dapat 1 talenta dan tidak digunakan *tidak bertanggung jawab*, dihukum oleh majikannya. Bayangkan yang 1 talenta aja dihukum kayak gitu *di tempat yang gelap yang penuh ratap dan kertak gigi*. Emang sih, 1 talenta itu mahal banget, kira-kira 3000 dinar. Jika 1 dinar itu hasil kerja 1 hari, berarti 1 bulan di asumsikan 30 dinar. Untuk dapat 1 talenta harus kerja 100 bulan atau 8 tahun 4 bulan. Jika UMR *di Surabaya 2013* Rp 1.740.000,- maka kalo di rupiah kan 1 talenta bernilai Rp 174.000.000,- *WOW*. Besar memang, tapi bukan itu yang dipermasalahkan. Yang dipermasalahkan majikannya adalah hamba yang dapat 1 talenta ini MENYIA-NYIAKAN KEPERCAYAAN majikannya. Makanya majikannya marah, wong hamba yang dipercayai "memberontak".

Nah, untungnya tuh perumpamaan yang dikasih Tuhan, yang dihukum hamba yang punya 1 talenta. Sekarang, bagaimana semisal yang "memberontak" adalah hamba yang dikasih 5 talenta? Yang aku dapat sih, besarnya talenta yang dikasih si Majikan sebanding dengan sebesar apa KEPERCAYAAN si Majikan dengan hambanya. Hamba yang dikasih 5 talenta ini jelas adalah hamba yang paling dipercaya sama si Majikan. Semisal, nih hamba yang "memberontak", pastilah majikannya "jauh lebih marah" daripada marahnya majikan dengan hamba yang dikasih 1 talenta.

Dan yang paling kutakutin adalah aku menyia-nyiakan kepercayaan yang Tuhan kasih kepadaku. Aku takut kalo aku ga bisa memaksimalkan semua talenta yang dikasih Tuhan. Aku sendiri pun ga tau talenta ku apa. Habisnya aku selalu bisa mengerjakkan sesuatu. Dulu pernah aku "merasa" tidak bisa melakukan hal tersebut, tapi ternyata toh aku juga bisa mengerjakan hal itu, bahkan dapat pujian dari orang-orang. Gara-gara itu aku bingung talentaku apa. Jangan-jangan aku di kasih Tuhan talenta yang buuannyaaak. Atau malah ga dikasih talenta karena tidak ada hal yang bisa aku kerjakan secara expert. Dan kalo pun aku dikasih talenta banyak, kenapa harus aku?? Kenapa aku yang dipercayai Tuhan??

HAHAHAHAHAH. Lucu ya pergumulanku ini. *:(* Aku ga punya keinginan apa-apa, aku ga mau jadi siapa-siapa. Aku waktu kecil ketika ditanyai mau jadi apa atau cita-citanya apa, aku ga bisa jawab. Aku pun masuk Teknik Kimia ITS ini soalnya gara-gara lolos iseng-iseng SNMPTN *Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri*. Itu pun SNMPTN nya aku didaftarin temenku *True Story*. Nanti ini aja lulus kerja di mana aja ga tau dan ga punya banyangan. Visi hidupku adalah memuliakan Tuhan di segala aspek kehidupan, di mana dan ke mana pun aku berada, dan di setiap waktu. Tapi itu terlalu umum dan aku ga bisa lebih spesifik karena tidak tahu aku talenta nya di mana, bakatnya apa. Itu pun, aku masih diharapkan oleh orang-orang di sekitarku. Still, I'm overrated.

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Ngerasa sama kak (manggil kakak soalnya liat umur, hehe). Aku juga ngerasa gitu pas baca tulisan kakak. Kayak bisa di segala bidang, bukan di segalanya sih, tp kalo ada yg nyodorin kerja ini atau lakuin ini alhamdulillah selalu bisa. Jadinya orang2 ekspektasinya pada tinggi ke aku. Kadang ngerasa capek krn ga tau mau nekunin apa, kayak yg kakak blg banyak hal yg bisa aku lakuin jadinya bingung keahlian aku apa. Kadang kalo udah capek ngerjain semua yg diharapin sama aku, aku berpikir mungkin bagus kali yah kalo punya satu keahlian yg menonjol dan bisa fokus kesananya. Tapi tetap bersyukur, karena Tuhan pasti punya alasan atas apa yg diberikan pada hamba-Nya. 😁.
    Nyampe kesini karena cari arti kata "overrated" 😂👍

    BalasHapus