Senin, 29 Juli 2013

Tertawa

Minggu kemarin kan aku ke gereja. Pelayanan juga. Kebetulan waktu itu pendeta yang menyampaikan khotbah itu sudah sering dateng ke gereja ku dan terkenal lucu dalam menyampaikan khotbahnya. Isinya sih biasa saja tentang mengikut Tuhan dan menjadi terang di tengah-tengah dunia. Yang membuatku terkesan bukan isi khotbahnya, melainkan ada kejadian lain di suasana ruang kebaktian yang membuat aku terkesan. Yaitu saat pendeta ini menyampaikan lelucon-leluconnya.

Saat itu aku duduk di baris kelima dari depan dan di samping depanku ada istrinya temennya papa dan mama yang kebetulan sebagai menjabat koor PaW gereja ku membawa anaknya yang masih balita. Kira-kira umur 1.5 tahun soalnya masih ga ngerti apa-apa dan baru bisa ngomong sepatah dua kata. Pada saat lelucon tentang khotbah dilontarkan oleh si pendeta, otomatis semua jemaat akan tertawa. Dan memang leluconnya sangat lucu sehingga membuat seluruh luar kebaktian terbahak-bahak. Tanpa disadari, si anak balita ini ikut tertawa juga. Aku yang pertama menyadarinya dan langsung ketawaku tambah kencang. Tapi aku berpikir, kok bisa anak balita yang masih belum ngerti apa-apa apalagi ngerti leluconnya si pendeta ini bisa ikut ketawa? Hipotesis ku menyimpulkan *sok ilmiah* bahwa si anak balita ini terpengaruh oleh orang sekitarnya yang juga tertawa.

Padahal sepanjang kebaktian si anak balita ini diam saja, tidak rewel atau nangis, juga tidak tertawa. Tapi begitu melihat dan mendengar seluruh orang tertawa, maka dia ikut tertawa. Ini membuktikan bahwa tertawa membawa efek positif dan sangat mudah mempengaruhi orang disekitarnya. Coba kalo iseng-iseng, ajak satu temanmu hadap-hadapan, mata dengan mata. Terus setelah beberapa detik cobalah tertawa pelan, kan nantinya temanmu juga ikut tertawa.

Tertawa beda dengan ekspresi lainnya seperti sedih. Sulit sekali orang untuk ikut sedih saat kita sedih. Lain halnya dengan tertawa. Gampang sekali untuk ikut tertawa saat orang lain juga tertawa. Kenapa sih tertawa ini kok gampang untuk "ditularkan"? Berikut adalah analisa saya :

Tertawa adalah salah satu wujud pencitraan dari buah roh yaitu Sukacita. Memang, orang yang belum percaya pun juga bisa ketawa, sebab manusia masih gambar dan rupa Allah. Buah, itu kan untuk dinikmati, kan yang menikmati bukan penghasil buah nya, tetapi orang yang mendapat buah itu. Kalo tertawa adalah buah roh, otomatis yang menikmati atau yang tertular adalah orang-orang di sekitar kita. Kalo boleh aku bilang, tertawa adalah buah yang paling banyak ditemui sehingga menjadi umum. *CMIIW ;)*

Dalam alkitab pun kita dianjurkan untuk tertawa, seperti dalam Amsal 17 : 22, "Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang". Jadi inget kata orang-orang kalo tertawa itu menyehatkan jantung. Ketika seseorang tertawa, tubuh akan melepaskan neurontransmitter dan hormon yang dapat mengurangi hormon penyebab stress. Pada gilirannya, pelepasan ini membantu menurunkan tekanan darah. Saat tertawa, otot-otot seperti otot perut, wajah, kaki, dan punggung ikut bergerak. Selain itu, tertawa juga membuat paru-paru lebih berkembang sehingga lebih mudah bernapas.

Keinget juga cerita dari mama kalo papa nya temennya mama itu sakit kanker kalo ga salah *pokoknya penyakitnya ganas dan parah* dan divonis punya waktu hidup gak lama. Depresi dan stress karena dia hidupnya ga bakal lama lagi, dia akhirnya di rumah terus dan gak ngelakuin apa-apa. Tiap hari kerjanya nonton TV. Terus kan bosen nonton TV terus, akhirnya dia membeli DVD-DVD. Kebetulan dia beli DVD serial yang lucu *aku lupa judulnya* terus dia ketagihan nonton itu terus. Katanya dia kalo nonton itu ketawanya terpingkal-pingkal sampe jatuh dari sofa. Dia akhirnya tiap hari kerjaannya nonton DVD-DVD yang lucu-lucu. Terus ga terasa vonis waktu hidupnya kok udah lewat. Diperiksalah ke dokter dan hasilnya di luar perkiraan. Penyakitnya udah ga ada lagi alias sembuh. *WOW*

Jadi, ketawa itu sangatlah mudah. Cukup liat diri anda di kaca maka anda ketawa. *eh :P* Denger-denger malah ada terapi ketawa *aneh banget* supaya ga stress. Tapi, saran saya sih, ga usah pake terapi-terapi segala buat ketawa. Ketawalah seperti biasa. Pikirkan dan carilah lah hal-hal yang unik seperti yang aku lakuin. Intinya, tertawalah sebelum tertawa itu dilarang. *wkwkwkwkwk* Keep Smiling and Never Give Up. =) JBU

Rabu, 24 Juli 2013

Dear Diary ~ 2

Dear diary, hari ini hari Kamis. Menurut jadwal kegiatanku sih ini waktunya hari latihan musik buat hari Minggu kalo aku pelayanan. Tapi beberapa bulan terakhir aku pelayanan terus tiap Minggu. *sigh* Bukannya aku capek atau apa, cuman aku kasihan aja sama gerejaku yang cuman punya 1 orang pemain keyboard dan 1 orang pemain bass. Kadang supaya ada sedikit "penyegaran", gerejaku manggil beberapa teman yang dulu pernah pelayanan di gerejaku *sewaktu masih ngontrak Multifunction Hall nya TP* dan sekarang udah nda pelayanan lagi. Aku sih berpikir, kalo misalnya aku sama si pemain bass ini berhalangan, terus gimana donk nasib tim PaW gerejaku? Mau tidak mau harus ada regenerasi. Emang sih, kata REGENERASI terus dikumandangkan sejak 1918 *kayak nyonya Meneer ajah. awkwkwkwk*. Tapi, action nya nol, apalagi sekarang ibadah mahasiswa dan dewasa muda nya, yang biasa disingkat MAHADEWA dibubarin. *WHAT the...???* Dengan alasan : "Oh kalian terlalu eksklusif" Sebuah alasan yang sangat tidak logis. *palm face* Katanya sih disuruh masuk CONTACT *Covenant in Action*, semacam komsel gitu, tapi claim nya sih, itu beda banget kayak langit dan bumi tuh CONTACT dan komsel gitu. Hanya saja aku ngerasanya sih sama kayak komsel biasanya waktu aku sekali dateng ke CONTACT daerah ku. Ga ada bedanya. Tapi itu relatif sih. Aku ga dateng ke semua daerah jadi ga tau kondisi real nya.

Terkadang untuk melakukan suatu perubahan butuh kesabaran dan kesetiaan. Memang sulit untuk melakukan perubahan di tengah-tengah suatu "kebiasaan". Kita harus mengikuti "sistem" terlebih dahulu sampai kita berada di posisi yang "tinggi" sehingga baru bisa melakukan perubahan. Salah satu temanku di gereja yang sama-sama dengan aku ingin melakukan perubahan di gerejaku, akhirnya menyerah. Karena itu sih, terpengaruh oleh "sistem". Dia melakukan perubahan secara frontal, tapi tersusun dengan rapi dan sudah direncanakan. Meskipun plan nya sangat bagus, tapi kalo cara untuk melakukan perubahan itu salah, tetep aja plan yang buuuaaagguuss seperti apa pun "dipandang salah". Nah, aku belom bisa memikirkan solusi lain nih untuk melakukan suatu perubahan dari suatu sistem yang "kolot" *upsss kasar :P* selain dengan mengikuti sistem itu sendiri. *sigh* Dan itulah yang saat ini sedang kulakukan. Semoga Tuhan ngasih kekuatan dan kemampuan. I only can keep smiling and never give up. =) JBU.

Sabtu, 20 Juli 2013

Lemah-lembut

Matius 5 : 5, "Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi"

Itu adalah ayat emas buat hari ini. Yang dibahas adalah orang yang lemah lembut. Lemah lembut itu apa? Sebenarnya orang yang lemah lembut itu gimana sih? Apa orang itu adalah orang yang "melambai-lambai" *itu bencong kalee*.

Menurut KBBI, lemah lembut itu adalah orang yang baik hati, tidak pemarah, dan peramah. Kalo dipikir-pikir, nih definisi udah cocok. Sayangnya aku ga bisa dengan mudah untuk menghapus image mengenai lemah lembut itu "melambai-lambai" dari otakku. *Aaaaaarrrrggghhh~* Tapi survey membuktikan *dari tanya-tanya tadi waktu kebaktian remaja di gereja* kalo kebanyakan teman-teman memilih kata "baik" untuk mendefinisikan mengenai lemah lembut ini. Dipikir-pikir, kata "baik" itu sangat luas. Tidak bisa dijabarkan dalam hal yang lebih spesifik

Bahasa Inggrisnya lemah lembut itu meek. Nih artinya menurut Oxford Dictionary :
Meek. Pronunciation: /miːk/ ; Adj ; quiet, gentle, and easily imposed on; submissive : she brought her meek little husband along. Hahahahaha. Aku suka nih definisi. Ga cuman yang baik-baik aja, tapi juga yang jelek-jelek juga. Submissive itu artinya penurut, kalo easily imposed on itu kayak gampang dipengaruhi artinya. *CMIIW* Beside, orang yang lemah lembut itu quiet and gentle, ternyata juga ada sisi negatifnya.
 
Tapi itu sih menurut Oxford Dictionary, menurut definisi pada duniawi. Eh, definisi pada umumnya. Ga enak ngomong duniawi, kayak kita ini manusia surgawi aja. *=P* Yang aku dapet tadi sih, lemah lembut itu seperti "mengalah", tapi bukan kita yang kalah. Kalo pernah dengar istilah mengalah untuk menang, ya kayak gitu kira-kira. Kita memang kelihatan kalah, lemah, di luar doank tapi. Di dalamnya sih sangat-sangat kuat. Itulah yang namanya lemah lembut. Kan Don't Judge Book by It's Cover *;)*
 
Salah satu kata juga yang bisa menggambarkan lemah lembut itu seperti apa adalah jentel, eh Gentle. Istilah Gentle, kata yang langsung muncul pertama di otakku adalah jantan. Jadi cowok harus jantan. Maksudnya jantan ini apa yah? Jantan ini menandakan sifat-sifat cowok. Cowok harus kuat, tanggung jawab, tegas, dan satu yang paling penting adalah RESPECT. Dia bisa respect kepada siapapun, di mana pun dan kapanpun. Itu lah maksudnya gentle. Gentle juga bisa berarti dewasa, tidak harsh, dan pacify (tenang, kepala dingin). Berarti, lemah lembut itu juga harus bisa RESPECT dengan menghilangkan ego dan pride nya dan bisa menjadi dewasa.
 
Yang aku suka dari definisi Oxford ini juga adalah bisa dikait-kaitkan dengan iman Kristen. Coba yah aku kaitkan. *Hehehehe :3* Definisi Oxford ini kayak sebuah urutan gitu lho. Gimana caranya jadi orang yang lemah lembut. Ini adalah maksud dari tiap definisi. Definisi pertama : quite, orang yang lemah lembut bisa diam untuk mendengarkan suara Tuhan dan berkomunikasi lebih intim dengan Tuhan. *SaTeee bosss* Definisi kedua : gentle, inilah sikap orang lemah lembut yang bakal dilihat oleh orang-orang sekitar, ini adalah senjata utama orang-orang lemah lembut dalam membuat dampak bagi sekitar. Definisi ketiga : easily imposed on, berarti orang yang lemah lembut gampang untuk diarahkan oleh Tuhan, dan pemimpin. *tentunya 2 step awal harus dilakukan dulu*. Definisi keempat : submissive, artinya orang yang lemah lembut ini penurut. Melakukan apa yang di-imposed on pada dirinya. *Suroboyo e : Gak kakean bacod. wkwkwkwkwkwk*
 
Nah, dari ayat di atas disebutkan orang-orang yang lemah lembut bakal memiliki bumi. Masuk akal ga sih kalo orang-orang dengan kualitas seperti yang udah aku jabarin di paragraf atas bisa "menguasai" dunia. *positive*. Siapa yang ga mau dipimpin sama orang yang gentle, apalagi punya keiintiman dengan Tuhan yang luar biasa. Masuk akal lagi, kalo biasanya dalam pemilihan presiden-presiden dan yang mirip-mirip lainnya, yang menang adalah orang-orang yang gentle. *bisa dilihat contohnya adalah presiden kita sekarang =P*
 
Naaaah. Sekarang tinggal aplikasinya nih kehidupan. Sulit banget tau buat jadi gentle itu. Apalagi aku ini anaknya chilidish *banget*. Susah sih susah. Tapi itulah yang namanya proses. Tapi usahaku kayaknya harus dimulai dengan quite terlebih dahulu. *Hehehehehe =P* Okay. Sekian dari aku untuk hari ini. Semoga bisa memberkati. Keep Smiling and Never Give Up! =) JBU. 

Rabu, 17 Juli 2013

Road to Bronze ~ Part 2



Dan ternyata firasatku benar. Aku lolos ke OSN! Thanks God. Aku dan Yoko (anak pelatihan biologi) akan mewakili Petra 5 di ajang OSN. Oleh karena itu, LITBANG mengadakan pelatihan untuk kita-kita yang lolos OSN. Heheheh. Dengan memanggil pak Aria lagi beserta telsekopnya. Heheheh. Kami belajar kembali. Aku merasa setelah belajar menggunakan teleskop aku pasti bisa dalam tes observasinya. Tapi, begitu mendapatkan soal pengolahan data, aku merasa kalau aku tidak bisa mengerjakannya dengan baik. Di sinilah pertama kali aku belajar yang namanya regresi linear. Dan ternyata cukup mudah, hanya saja ribet sehingga waktu untuk mengerjakkannya kurang. Jadi aku pesimis dalam tes pengolahan data. Begitu pula yang terjadi dengan tes teori. Fiuuh. Aku cumin bisa melakukan apa yang aku bisa dan mengandalkan Tuhan.
31 Juli 2010. Aku dan Yoko beserta seluruh peserta OSN dari Jawa Timur, memenuhi panggilan DIKNAS untuk berkumpul di asrama haji Sukolilo. Di sana kami akan diberikan pengarahan dan motivasi. Rencana semula, aku dan Yoko tidak nginap di sana. Tapi hanya yoko yang pulang sedangkan aku menginap di asrama haji. Heheheh.

Akhirnya kami berangkat ke Medan tanggal 1 Agustus 2010. Kami sempat foto-foto dulu sebelum berangkat di bandara dan sekarang fotonya sudah di upload dan komennya 1400++ (tapi GePeTe kabeh). Wkwkwkwk. Ada kejadian lucu di bandara. Saat itu aku ditanyai sama pak Elly sudah makan atau belum. Aku jawabnya belum. Terus mau dibeliin makanan sama pak Elly. Akunya nda mau. Tapi pak Herman maksa aku mau. Ya akhire sebagai murid yang baik hati, tidak sombong dan suka menolong (alay, wkwkwkwkwk) aku nurut. Batinku berpikir, ini yang dibeliin aku tapi koq yang mau pak Herman?? Terus melihat botol minumku yang habis, pak Herman nyuruh aku ngomong ke pak Elly suruh beliin lagi yang baru. Aku ya nurut. Semua orang yang ngeliat aku ketawa semua tapi aku nda tahu apa yang mereka tertawakan. Ya sudahlah. Wkwkwkwk.

Setelah sampai di Medan, kami langsung digiring ke hotel kami masing-masing. Aku, peserta astronomi menempati hotel Garuda Plaza bersama peserta OSN ekonomi. Heheheh. Kami check in hotel tapi sempat dipersulit panitia soalnya pesyaratan yang harus kami bawa, dibawa oleh panitia dari diknas jatim. Akhirnya, setelah bernegosiasi, kami diperbolehkan check in. kami mendapat souvenir berupa 2 tas, 2 baju, 1 topi, 1 binder, 2 buku acara, 1 boneka, 1 bolpen, 1 pensil, 2 nametag, dan kertas-kertas yang kelihatannya GePeTe. Wkwkwkwk.  Kan hari pertama isinya istirahat tok, kami ber 4 (aku, Randy, James, Emeraldo) berniat untuk belajar. Sayangnya itu hanya sebatas niat. Wkwkwkwkwk. Kami jadinya maen capsa dan nonton “Hey Apple”. Wkwkwkwk.

Hari kedua, kami diajak untuk pergi kelapangan Merdeka dan USU (Universitas Sumatra Utara). Kami mengikuti acara pembukaan di lapangan Merdeka di dalam sebuah “dandang” sebab tenda nya luar biasa panas dan ongkep. Heheheheh. Kami pergi ke USU untuk pengenalan alat dan pengenalan juri. Heheheh. Di situ aku tahu kalau aku kebagian nomor ζ9. Artinya aku mendapat teleskop epsilon urutan ke 9. Heheheh. Itu juga menentukan lokasi tempat duduk. Setelah itu kami mengadakan uji coba tes teori di lab komp nya USU. Heheheheh. Setelah itu back to hotel dan belajar menurut keyakinan masing-masing. Heheheh.
Hari ketiga, hari dimana tes observasi dan tes pengolahan data dimulai. Kami, para peserta OSN astronomi adalah orang-orang malam, sebab kami tesnya pada waktu malam. Heheheheh. Pada saat dibagi tes, ternyata, soalnya guuuaaampang. Mek 2 soal. Tapi jawabnya yang uuuuuuaaaaaangeeeel. Wkwkwkwk. Soal pertama kami diberi data berupa table dan disuruh mengerjakan apa yang ditanyakan. Sedangkan yang soal yang kedua adlah soal GeJe. Heeheheheh. Semuanya kukerjakan dengan lancar (ngawur maksud e). tapi nda ngawur-ngawur amatlah. Ingat. Ini OSN. Heheheh. Malu-maluin kalo ngawur pol. Wkwkwkwk. Tes observasi diadakan bersamaan dengan tes pengolahan data sesuai dengan giliran. Sewaktu tiba giliranku, aku melangkah dengan penuh keyakinan, tapi begitu di hadapan juri, aku langsung nervous. Tidak pernah aku merasakan nervous se-nervous ini. Aku langsung nge blank. Sampai-sampai aku salah memasukkan koordina teleskop yang seharusnya adalah nilai HA, yang aku masukin nilai asensiorekta nya. Waaah. Terus kan waktu kami dengan teleskop hanya 10 menit. Dan ada 2 soal. Soal selanjutnya kita harus menunjukkan letak bulan pada saat itu di mana dengan bantuan arah utara saja. Saat jurinya selesai embacakan soal, aku hanya sempat bilang “hah? Bulan?” kemudian waktu habis. Aaaah. Alhasil tes observasi instrumentku tak ada yang benar. Huaaah. Tes observasi selanjutnya adalah memperhatikan bintang-bintang yang bertaburan di layar LCD seperti ketombe dan kami harus menunjukkan beintang apa saja yang tampak dan rasi bintang apa saja yang tampak. Oh ya. Sebelumnya, ada kejadian menarik. Kan sebelum tes, kami  sudah standby di USU pada sore-sore hari. Kami meluangkan waktu kami untuk belajar bintang. Karena berpikir tes observasi selesainya tidak lebih dari jam 12 malam, kami hanya menghapalkan bintang yang ada pada jam 6 sampai 12 malam. Tapi, melihat anak-anak dari DKI sedang menghapalkan bintang-bintang yang ada tidak hanya dari jam 6 sampai jam 12 malam, tetapi juga jam 12 malam sampai jam 6 pagi. Alhasil kami langsung belajar menghapalkan bintang yang  ada pada jam 12 hingga jam 6 pagi lagi. Anak-anak dari DKI sangat hapal bintang-bintang tersebut. Tidak hanya alphanya saja. Beta, ganma, delta, dll nya juga dikuasai. Kami merasa mereka ada di dimensi lain. Sebelumnya kami menghapalkan bintang-bintang jam 6 hinga jam 12 malam membutuhkan waktu berbulan-bulan, tapi, kali ini, kami hanya membutuhkan waktu 40 menit!! Heheheh. Lalu, sebelum tes, tempat kami diguyur hujan deras. Lalu kami semua bersoraksorai karena kami pikir tes observasi sewaktu hujan lebih gampang. Tapi. Kenyataanya, lebih sulit. Soalnya bintang-bintang yang ditunjukkan adalah bintang-bintaang yang ada di lintang yang berbeda dari lintang kita. Waduh. Ya mati aja kalo begitu. Heheheh. Aku hanya ingat kalau yang ada di sana ada rasi orion sebab triple orionnya (alnitak, alnilam, mintaka) kelihatannya. Begitu ada triple orion, atas bawahnya pasti rigel dan Betelgeuse. Dan yang lainnya ngawur. Wkwkwkwkwk. Selesai tes itu, kami semua langsung lemas soalnya tesnya sulit. Akhirnya kami kembali ke hotel dan baru tidur dini hari dan aku khawatir kalau tidurku bakalan tidak cukup dan bisa merusak konsentrasiku untuk menghadapi tes teori besoknya.

Keesokan harinya, kekhawatiranku tidak terjadi. Aku bangun dengan tubuh yang sehat bugar. Heheheh. Lalu setelah breakfast kami pergi bresama-sama ke USU untuk mengikuti tes teori.  Sebelum tes teori dimulai, kami ber-4 belajar dan berdiskusi dengan anak-anak dari DKI. Dari sini aku mengetahui kalau kita selevel denga mereka. Mereka tidak berasal dari dimensi lain. Heheheh. Akhirnya, kami masuk ke ruangan, dan untuk antri di toiletnya aja aku sampai ditampar sama James. Wkwkwkwk. Soalnya ada semut guudhee di daguku dan aku tidak menyadarinya. Heheheh. Stelah menunggu dengan cucuran keringat dan tetesan air mata, aku dengan susah payah berhasil memasuki toilet (lebay mode : on). Wkwkwkwk.

Akhirnya, tes teori dimulai dan soalnya mayoritas adalah kosmologi yang aku jarang sentuh. Huaaduh. Mati ae. Wkwkwk. Aku hanya dengan modal rumus V = Hd menerjang semua soal tes teori. Pilihan ganda nya lumayan cerah tapi essainya yang mboh-mbohan. Heheheh. Aku cuman bisa berserah. Katanya, hasil tes teori akan diketahui lewat internet. Dan hasilnya sudah dapat aku prediksikan, aku tidak masuk 10 besar sebab yang ditayangkan di internet adalah 10 nilai tertinggi dalam tes teori. Randy sempat peringkat 10 dan pada akhirnya di kick kick kick hingga ga ada ambu e. Emeraldo malah sempat peringkat 3 tapi pada akhirnya juga ter kick kick kick. Sampai pada hasil final tes teori, tak ada namaku muncul di internet. Heheheheh. Teman kami, Miftahul Hilmi yang juga dari Jawa Timur berhasil meraih peringkat ketiga. Akhirnya dengan pasrah, aku menerima semua keadaan, walaupun ada soal yang tidak teliti aku kerjakan sehingga salah. Jadi, walaupun tidak dapat medali, aku tidak berkecil hati sebab aku sudah do the best. Yang lainnya biar Tuhan yang menentukan.

5 Agustus 2010, kami berekreasi di Pantai Cermin, di sana kami semua have fun puooll. Melepas penat yang didapat dari 2 hari sebelumnya. Kita foto-foto bareng dan bercanda bareng. Kita juga mau menceburkan Chrishella soalnya dia ulang tahun. Heheheh. Pokok e seneng-senenglah. Di sini pula aku membeli souvenir dan mendapatkan hibah berupa bola. Wkwkwkwk.

Malamnya, kami memenuhi panggilan untuk mengikuti jamuan makan malam bersama pak gubernur Sumut di lapangan Merdeka. Tapi aku tidak melihat pak gubernurnya. Wkwkwk. Ada penampilan band Radja. Di situ, saat itu semua orang mengetahui siapa aku sebenarnya. Huahahahah. Aku gila banget di sana waktu itu. Heheheh. Jingkrak-jingkrak di kursi sakkarepe dhewe mbe Emeraldo. Wkwkwk. Sepulang itu, kami kembali ke hotel.

6 Agustus adalah hari yang paling menegangkan bagi seluruh peserta OSN kecuali aku. Sebab aku sudah legawa kalau aku tidak dapat medali. Siangnya, kami semua (yang dari Petra) menyewa subuah van dan kami pergi untuk membeli oleh-oleh. Heheheh. Tapi aku tidak mendapatkan yang aku inginkan. Yaitu kue Lo Bo Phiang. Heheheh. Ya sudahlah. Heheheh. Sorenya kita berkumpul untuk kesekian kalinya di lapangan Merdeka untuk mengikuti acara pengumuman. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya yang mendapatkan medali dalam bidang astronomi dibacakan, pertama-tama, teman kami Ardiansyah disebut pertama kali. Lalu kemudian Miftahul Hilmi. Setelah itu James disebutkan disusul Emeraldo. Dan tiba-tiba. Namaku disebutkan. Aku terperangah sampai ada orang yang di belakangku membangunkan aku. Setengah tidak percaya sambil mengucap syukur, aku ke depan untuk dikalungkan medali. Setelah turun dari panggung aku mengekspresikan kegembiraanku dengan teman-teman. Tak lupa juga aku mengucapkan beribu-ribu terima kasih pada Tuhan. Setelah selesai, aku menjalani sesi pemotretan. Heheheheh. Kami di foto baik oleh pak Elly yang selama OSN ada di Medan dan peserta OSN yang lain. Setelah itu kami kembali ke hotel dan kami diberitahu siapa yang menjadi peserta terfavorit. Yang menang adalah peserta dari Lampung. Jumlah sms nya mencapai 7000. Heheheheh. Walaupun pak Herman sudah berkoar-koar di sentral untuk meminta seluruh warga SMATRAMA mendukung aku, tapi ternyata dukungan itu belum cukup untuk menembus 10 besar sekalipun. Tapi aku mengucapkan banyak terima kasih pada teman-teman yang mengirim sms untuk aku. Heheheheh. Malamnya, kami di ajak oleh mamanya Ronald yang juga meraih medali perunggu untuk makan-makan. Heheheheh.

Tanggal  7 Agustus, kami, kontigen Jawa Timur harus bangun subuh dan siap di lobby jam 5 sebab pesawat kami berangkatnya jam setengah 6 an. Tetapi, aku baru bangun jam 5 kurang 15. Saat James menelepon aku untuk segera ke bawah. Wkwkwkwkwk. Tanpa mandi aku langsung menyambar baju batik dari Jatim dan memakainya. Sampai-sampai aku meninggalkan sebuah handuk di hotel. Wkwkwkwk. Akhirnya kami pulang ke Surabaya setelah menempuh perjalanan kurang lebih 4 jam karena transit dulu di Batam. Sayangnya bagasi kami baru dating jam 5 dan aku harus kembali lagi ke Juanda jam 5. Tapi itu merupakan suatu pengalaman yang luar biasa karena sudah mengikuti OSN di Medan.Sekian yang dapat saya bagikan, mohon maaf jika ada kesalahan yang menyinggung perasaan saudara (penutupan ala pidato). Wkwkwkwkwkwk.  You’re d’ bez JESUS..!! Thx GOD..!!!

Minggu, 14 Juli 2013

Road to Bronze ~ Part 1



Tahun 2010. Ya. Ini adalah tahun yang luar biasa sebab aku mengikuti perlombaan yang paling bergengsi di Indonesia (mungkin). Wkwkwkwk. Yaitu OSN atau Olimpiade Sains Nasional. Heheheheh.

Kembali  2 tahun sebelumnya, tahun 2008, saat awal-awal masuk SMA Petra 5. Ketika ditawari Pak Eko yang pada waktu itu menjabat sebagai wakasek humas untuk mengikuti pelatihan di litbang. Ada keinginan dalam diriku untuk ikut. Melihat ada teman-teman yang di suggest sama guru, aku jadi takut. Soalnya tidak di suggest ama guru. Heheheh. Akhirnya bersama Ncend, aku mendaftarkan diri ke Pak Eko.  Awalnya sih aku tertarik untuk mengikuti  bidang kebumian. Sayangnya, aku tidak tahu kalau ada pelatihan kebumian. Akhirnya aku masuk astronomi. Tapi ini mungkin sudah menjadi rencana Tuhan di hidupku.

Pertama kali masuk litbang, kita dikumpulkan di ruangan yang biasanya dipakai oleh anak-anak pelatihan biologi. Kita diberi penjelasan kenapa koq diadain pelaithan. Melihat ada yang dapat medali perunggu astronomi (ko Hans) yang juga ikut di pelatihan. Aku jadi ciut nyaliku. Heheheh. Aku jadinya mengikuti pelatihan dengan asal-asalan. Tapi begitu aku tahu kalau ada yang tereliminasi, aku jadi ikut peatihan dengan serius sampai pada akhirnya hanya tinggal 1 orgdr sekolahku yang mengikuti pelatihan astronomi, yaitu aku. Heheheh. Bersama Ncend dan monyet (edo), kita adalah trio macan yang bertahan di tengah arus persaingan di litbang. Wkwkwkwk.

Sampai pada hari di mana OSK 2009 diadakan, jujur, aku tidak belajar sama sekali. Aku tidak serius mengikuti OSK ini. Awalnya pada saat mengerjakan, aku sempat bingung, apakah diperbolehkan menggunakan kalkulator atau tidak. Akhirnya, aku memilih tidak menggunakan kalkulator. Aku ingat soalnya ada 50 dan kebanyakan aku ngawur menjawabnya. Heheheh. Dan hasilnya diluar dugaan. Aku masuk 10 besar, tepatnya peringkat 6. Di atas ce Stephanie Lukas (cece yang jg ikut OSK astronomi dari sekolahku. Berkat itu, aku menjalani pelatihan di Petra Manyar dengan Bu Maryam dan teman-teman yang masuk 10 besar (Randy, Liliana, ko Hans). Aku masih ingat, di sana untuk pertama kalinya, aku mengenal elips dan rumus-rumusnya. Wkwkwkwkwk.

Next. Aku mengikuti pelatihan lagi untuk kali kedua di litbang. Pertama-pertama, aku sudah dibebani oleh pak Herman, selaku wakasek humas yang baru untuk membimbing adik-adik kelasku dalam mengikuti pelatihan. Aku dianggap dewa e astronomi. Tapi, kenyataannya, aku tidak sehebat yang mereka pikirkan. Pelajaran elips yang merupakan dasar dalam mempelajari astronomi saja baru aku dapatkan. Aku merasa tertekan sekali pada awal-awal pelatihan. Dan. Di pelatihan, aku menemui orang yang tak kusangka-sangka, yaitu teman gerejaku yaitu Emeraldo. Bebanku terasa semakin berat saja.

Awal-awal pelatihan, kami bertiga (aku, randy, liliana) membuat para adik kelas terpesona. Di mana nilai tes mereka 30 atau 40 60 syukur-syukur, nilai kami 100, 90 kalo hogi. Wkwkwkwk. Itu disebabkan oleh Pembina kami yang selalu mengeluarkan soal yang sama tiap tahunnya dan randy membawa jawaban yang dia jawab tahun lalu. Heheheh. (pengakuan dosa). Wkwkwkwk.

Tapi, seiring berjalannya waktu, guru kami diganti dgn pak Aria. Pak Aria mengajarnya bagus dan kami diberi soal berkualitas. Heheheheh. Jadi, mau tidak mau, kami harus giat belajar. Heheheh. Sampai pada saat yang paling menentukan, yaitu OSK 2010.

Sebelumnya, di kebaktian remajaku, oleh kakak pembinaku yang pada waktu itu membawakan firman yang aku lupa apa judulnya. Aku tapi ingat apa yang kakak pembinaku katakana, yaitu jika kita menginginkan sesuatu untuk tercapai, kita harus minta pada Tuha n dan dengan iman dan setia harus berdoa agar keinginanku terkabul. Nah, pada waktu itu aku ingin agar aku mendapatkan medali OSN. Wah. Rasanya mustahil banget untuk meraihnya. Tapi ingat, bagi Tuhan tak ada yang mustahil. Sekitar kurang lebih 1 tahun aku mendoakan sampai pada waktu OSK.

Akhirnya. Sampailah kita pada saat yang berbahagia. Wkwkwkwk. 22 April 2010 OSK dimulai. Aku merasa aku siap dalam mengikuti OSK. Aku juga percaya kalau Tuhan pasti meloloskan aku sampai ke nasional. Tapi, kenyataannya tidak segampang itu. Aku dihadang oleh banyak tantangan yang sempat membuat aku down. Contohnya saat mengerjakan OSK. Di tepak pensilku hanya ada pensil, penggaris dan penghapus. Bolpennya tidak ada. Padahal mengerjakan OSK nya harus pakai bolpen. Meminjam dilarang. Aku sempat putus asa. Lalu aku berdoa pada Tuhan : Tuhan. Kalau misalnya Engkau tidak mengizinkan aku mengikuti OSN ya bilang dong Tuhan. Jangan biarkan aku tidak bisa mengikuti OSN dengan tidak lolos OSK tanpa mengerjakan satu soalpun. Tolong aku Tuhan! Aneh bin ajaib. Saat tengah-tengah mengerjakan. Guru penjaga di ruanganku meminta semua tas diletakkan di depan. Oh haleluya! Semua orang maju ke depan dan aku mempunyai kesempatan untuk meminjam. Thanks God. Akhirnya aku dapat mengerjakan soal OSK.

Sayangnya setelah keluar dari ruangan dan bertemu dengan anak-anak astronomi dari petra yang lain dan mencocokan jawaban, aku menyadari ada beberapa soal yang karena tidak teliti aku salah mengerjakkannya. Aduh! Pupus sudah harapanku mengikuti OSN sebab, tahun lalu, yang masuk OSP hanya peringkat 1-3 di OSK. Dengan beberapa kesalahan, aku menyimpulkan kalau aku pasti tidak dapat lolos OSP. Tapi, aku tidak berhenti berharap pada Tuhan walaupun secara de facto aku pasti tidak dapat masuk 3 besar OSK.

Tibalah hari di mana kita tahu siapa peserta OSP. Dan ada namaku di situ. Wow! Benar-benar tidak menyangka. Ternyata kami dipilih menggunakan passing grade, bkn 3 besar seperti tahun 2009. Aku bersyukur sekali bisa mengikuti OSP. Ini adalah OSP pertama dan terakhirku. Aku harus bisa menembus OSN.

Sebelum OSP, kita ada pelatihan di asrama haji, di sana kami bertemu dengan teman-teman se-jatim. Dan bisa mengetahui siapa yang menjadi lawan terberat.

3 Juni 2010. Hari yang juga menentukan. Kami bertanding di tingkat OSP. Sebelumnya, tanggal 2 Juni nya kami check in di Grand Park hotel, kami menginap di sana selama 1 malam. Di sana kami (yang dari Petra 5) berkumpul sendiri dalam 1 kamar. Heheheh. Tempat tidurnya kelihatan dipaksakan oleh panitia. Sebab, 1 kamar yang seharusnya diisi 2 orang, harus diisi 5 orang. Untungnya di kamarku cumin 4 orang. Dan ada ranjang yang atos. Wkwkwkwk.

Kami mengerjakan OSP dengan desperate. Soalnya yang keluar dalam essainya mayoritas adalah tata koordinat benda langit yang belum kami kuasai betul. Aaa. Pupus lagi harapan kami untuk OSP. Tapi, entah kenapa setelah OSP, aku tidak merasakan kesedihan atau desperate. Aku merasa tenang-tenang saja. Padahal, kemugkinan untuk tidak lolos jauh lebih besar daripada kemungkinan untuk lolos. Apalagi kita yang dari Jawa Timur harus memperebutkan kursi OSN dengan seluruh murid di Indonesia yang diambil dengan cara passing grade. Mungkin ini adalah firasat kalau aku akan lolos ke OSN.

Rabu, 10 Juli 2013

An Overrated Person

An overrated person. Hmmm? Apa artinya? Seorang yang dinilai sama orang banyak sebagai orang yang TERLALU luar biasa, orang yang TERLALU sangat baik dalam mengerjakan talentanya. *dari Kamus Besar Yosia Kristanto :P* Contohnya yang gampang adalah seorang pesepakbola muda yang namanya Neymar. Dia menjadi bintang di club yang di belanya di Brazil, Santos, sejak usia 19 tahun. Dikenal luas oleh dunia karena kecanggihan skill nya. Banyak video-video di Youtube yang mendokumentasikan kehebatan skill nya dalam dribble bola melewati halangan defender tim lawan. Karena banyaknya video mengenai skill-skill Neymar, dia disebut Justin Bieber sepakbola. *megingat kemiripan penyebab mereka terkenal*.

Tapi justru gara-gara tersebut, saat Neymar diakuisisi oleh salah satu club sepakbola terbaik di dunia saat ini, FC Barcelona, banyak orang menganggap bahwah Neymar overrated. Dibuktikan bertambah banyaknya haters Neymar. Mereka bilang bahwa Neymar overrated. Kalau ga percaya tuh liat memes-memes Neymar di Troll Football page di Facebook. But, haters gonna hate. Yang aku lihat mereka adalah orang-orang yang iri dengan Neymar. Bahkan mereka iri bahwa pemain idolanya kalah oleh Neymar, sehingga mereka menjadi Neymar haters.

Satu kata yang aku ingat-ingat terus setelah melihat memes Neymar yang berisi dengan comment-comment para haters yang isinya Neymar overrated itu, ya kata overrated tersebut. Entah mengapa aku merasa diriku ini overrated sama orang-orang di sekitarku. Yaaaaa bisa dibilang lah kalau aku ini cukup ganteng. *mengingat banyak orang-orang yang waktu ketemu aku bilang Ngganteng e reeek saiki kamu* Tapi itu relatif juga sih *wkwkwkwkwk*. Selain itu aku juga pintar atau jenius *overrated* Olahraga? Oke lah. Musik? Walaupun pas-pasan tapi setidaknya megang chord nya betul. Secara positif, bisa dibilang aku ini multitalenta. Masih ingat perumpamaan Tuhan Yesus yang isinya majikan memberi 3 hambanya sebanyak 5 talenta, 2 talenta, dan 1 talenta? Kalo lupa, nih baca sendiri di Matius 25 : 14 - 30. Aku kalo bisa dibilang, udah dikasih Tuhan 5 talenta. Tapi aku ngerasa aku ga bisa ngelakuin semuanya itu. Orang-orang banyak berharap dari aku. Dan nyatanya aku ga bisa melakukannya. Contoh nya, papa ku berharap kalo aku jadi anak yang bisa membantu orang tua, mama minta IP ku cumlaude, orang-orang di gereja berharap aku bisa jadi koordinator Praise and Worship. TAPI AKU TIDAK BISA. Sampe sekarang aku ga bisa membantu orang tua, bahkan untuk nyuci piring aja ga bisa. IP ku sampe saat ini cuman 3.32. Padahal awal-awal masuk kuliah rasanya dapat nilai A itu gampang. Eeeeh, nyatanya susahnya minta ampuuuuuun. Apalagi kalo kena yang namanya praktikum. *:(* Aku di gereja ditunjuk sebagai koordinator junior Praise and Worship. Tapi sampe sekarang aku ga tau koordinator tersebut kerjanya gimana dan aku belum melakukan apa-apa.

Banyak hal yang mereka *orang-orang lain yang berharap sama aku* harap supaya aku bisa ngelakuin dengan baik. Tapi aku sendiri ngerasa aku ga mampu melakukan semua itu. Emang sih, Tuhan yang mampuin aku karena di 1 Korintus 10 : 13, "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." Tapi bukankah banyak orang yang bisa diandalkan selain aku??? Aku ini cuman manusia biasa yang tak punya apa-apa selain Tuhan. Kenapa aku harus aku? Why Always me? Aku ini overrated. Aku cuman bisa melakukan segini, tapi orang-orang menilai aku bisa melakukan yang lebih dari segini.

With great power, comes great responsibility. Tiba-tiba terlintas di pikiranku barusan tentang quote terkenal dari film Spiderman yang pertama. Diucapkan oleh Uncle Ben kepada Peter Parker *si Spiderman* ketika Peter sehabis digigit sama laba-laba misterius yang merubahnya menjadi manusia laba-laba berkekuatan super. Latar belakang diucapkan adalah saat Uncle Ben melihat ada perubahan pada diri si Peter setelah dia digigit. Peter menjadi jauh lebih kuat dari sebelum dia digigit. Melihat itu, Uncle Ben menasihati Peter dengan mengucapkan kata-kata tersebut.

Power berarti sesuatu yang lebih yang dimiliki seseorang. Sama halnya dengan talenta. Sehingga bisa dibilang talenta yang banyak mendatangkan tanggung jawab yang lebih besar. Contohnya saja di Matius 25 : 14 - 30, si hamba ketiga yang dapat 1 talenta dan tidak digunakan *tidak bertanggung jawab*, dihukum oleh majikannya. Bayangkan yang 1 talenta aja dihukum kayak gitu *di tempat yang gelap yang penuh ratap dan kertak gigi*. Emang sih, 1 talenta itu mahal banget, kira-kira 3000 dinar. Jika 1 dinar itu hasil kerja 1 hari, berarti 1 bulan di asumsikan 30 dinar. Untuk dapat 1 talenta harus kerja 100 bulan atau 8 tahun 4 bulan. Jika UMR *di Surabaya 2013* Rp 1.740.000,- maka kalo di rupiah kan 1 talenta bernilai Rp 174.000.000,- *WOW*. Besar memang, tapi bukan itu yang dipermasalahkan. Yang dipermasalahkan majikannya adalah hamba yang dapat 1 talenta ini MENYIA-NYIAKAN KEPERCAYAAN majikannya. Makanya majikannya marah, wong hamba yang dipercayai "memberontak".

Nah, untungnya tuh perumpamaan yang dikasih Tuhan, yang dihukum hamba yang punya 1 talenta. Sekarang, bagaimana semisal yang "memberontak" adalah hamba yang dikasih 5 talenta? Yang aku dapat sih, besarnya talenta yang dikasih si Majikan sebanding dengan sebesar apa KEPERCAYAAN si Majikan dengan hambanya. Hamba yang dikasih 5 talenta ini jelas adalah hamba yang paling dipercaya sama si Majikan. Semisal, nih hamba yang "memberontak", pastilah majikannya "jauh lebih marah" daripada marahnya majikan dengan hamba yang dikasih 1 talenta.

Dan yang paling kutakutin adalah aku menyia-nyiakan kepercayaan yang Tuhan kasih kepadaku. Aku takut kalo aku ga bisa memaksimalkan semua talenta yang dikasih Tuhan. Aku sendiri pun ga tau talenta ku apa. Habisnya aku selalu bisa mengerjakkan sesuatu. Dulu pernah aku "merasa" tidak bisa melakukan hal tersebut, tapi ternyata toh aku juga bisa mengerjakan hal itu, bahkan dapat pujian dari orang-orang. Gara-gara itu aku bingung talentaku apa. Jangan-jangan aku di kasih Tuhan talenta yang buuannyaaak. Atau malah ga dikasih talenta karena tidak ada hal yang bisa aku kerjakan secara expert. Dan kalo pun aku dikasih talenta banyak, kenapa harus aku?? Kenapa aku yang dipercayai Tuhan??

HAHAHAHAHAH. Lucu ya pergumulanku ini. *:(* Aku ga punya keinginan apa-apa, aku ga mau jadi siapa-siapa. Aku waktu kecil ketika ditanyai mau jadi apa atau cita-citanya apa, aku ga bisa jawab. Aku pun masuk Teknik Kimia ITS ini soalnya gara-gara lolos iseng-iseng SNMPTN *Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri*. Itu pun SNMPTN nya aku didaftarin temenku *True Story*. Nanti ini aja lulus kerja di mana aja ga tau dan ga punya banyangan. Visi hidupku adalah memuliakan Tuhan di segala aspek kehidupan, di mana dan ke mana pun aku berada, dan di setiap waktu. Tapi itu terlalu umum dan aku ga bisa lebih spesifik karena tidak tahu aku talenta nya di mana, bakatnya apa. Itu pun, aku masih diharapkan oleh orang-orang di sekitarku. Still, I'm overrated.

Minggu, 07 Juli 2013

Dear Diary

Dear diary, Hari ini, hari yang sama kayak hari-hari libur sebelumnya, aku menghabiskan waktu berTWITTERan dan berBBMan ria dengan teman-temanku di ITS. Entah tapi ada sesuatu yang berbeda saat aku berhubungan dengan mereka. Ga pernah aku rasain sewaktu SMA. Ada semacam kedekatan dan kenyamanan saat aku bersama-sama dengan mereka. Entah cuman perasaanku aja atau benar-benar ada rasa seperti itu. Aku suka sama temen-temenku ini, mereka selain asyik, jago mem-bully dan di-bully. Walaupun aku suka, tapi aku ga ada "rasa" sama mereka. Mereka aku anggap saudara dan keluarga.

Tapi aku ngerasa ada yang kurang nih. Aku ga pernah di-bully. =( Ato mungkin hanya perasaanku aja kalo mereka yang dibully adalah orang-orang yang diperhatikan sama teman-teman sekitarnya. Aku butuh perhatian. Mungkin juga karena di keluarga aku ga terlalu diperhatiin. *ato aku aja yang merasa kayak gitu* Sebenarnya aku ngelihat keluargaku fine-fine aja. Ga ada masalah, tapi rasanya kok aku kurang "kasih sayang". Jujur, aku ga tau apa yang namanya kasih sayang. Dengan melihat 1 Korintus 13, katanya sih tentang definisi kasih, aku masih ga ngerti. Mungkin akan mudah kalo langsung dilakukan daripada dijelaskan. Tapi toh walaupun dilakukan tetap ga tau apa yang harus dilakukan.

Aku pernah jatuh cinta *mungkin* Saat ngelihat cewekku yang dulu. Rasanya seperti ada yang membuat aku pengen deket dia terus soalnya dia terlihat "nyaman". Entah benar apa nda definisi jatuh cinta ku ini. *rasanya sih salah soalnya cintaku hilang sama cewekku* Tanpa pikir panjang tentang definisi kasih dan jatuh cinta, aku langsung lakuin sama cewekku *pacaran maksudnya* dan tentunya sudah ada restu dari Tuhan. Dan pada akhirnya aku berpisah sama cewekku ini. Rasa nya ada hal lain yang ingin Tuhan sampaikan sama aku. Tapi aku masih ga tau apa. Yang aku tahu, dalam mengasihi itu, harus konsekuen dengan apa yang diucapin ato INTEGRITAS. Cinta itu juga peduli terhadap kondisi cewekku dan harus konsisten pedulinya. Aku ga konsisten care sama cewekku. Entah karena udah ga cinta lagi *akibat definisi jatuh cinta yang salah* ato karena sifatku yang tidak dewasa ini. Mungkin dengan menulis dalam blog ini aku semakin dibukakan hikmat dan pengertian tentang apa arti Kasih itu.

Wonderful Day

     A   E/G#     F#m

TODAY I WILL WALK

 A/E           D             E11

WITH MY HANDS IN GOD

      E               A              D

TODAY I WILL TRUST IN HIM

        B7/D#        E

AND NOT BE AFRAID

REFF:

         A   A+                    D

FOR HE WILL WILL BE THERE

        B7/D#                       E

FOR HE WILL WILL BE THERE

            C#sus C#/F          F#m

EVERY MO-----MENT TO SHARE

                 D                        Bm7  E11  A

ON THIS WONDERFUL DAY HE   HAS MADE
 
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hari ini, Minggu 7 Juli 2013, salah satu teman sepelayananku *dua lebih tepatnya, cowok dan cewek* di gereja menikah dan pemberkatan nikahnya di gerejaku. Aku untuk pertama kalinya mengiringi pemberkatan nikahnya dua orang temenku ini dengan permainan keyboardku yang bahkan nama chordnya aja ada yang ga tau. Bisa dibilang permainan keyboardku pas-pasan. Bagus ya nda, jelek ya nda soalnya chord lagunya pasti benar. Sumpah ndredeg puoollll. Sampe-sampe ngefek pas kebaktian *yang kebetulan aku juga pelayanan main keyboard* lupa intro satu lagu *lagu "Kumenang Kumenang* Untungnya waktu pemberkatan nikah aku mainnya "Perfect" *relatif, menurut aku*

Waktu dua temenku ini jalan menuju altar, aku mengiringi dengan lagu "Wonderful Day" yang ada di atas. Dibandingkan sama permainan keyboard si mempelai cowoknya *dia pemain keyboard level : SUNGHA JUNG* paling ya permainanku cuman 60% nya *Kalo chordnya sama berarti 50% :P* Aku ga pake extension chord kayak dia contohin aku dulu, paling aku tambahin kunci-kunci diminished sama augmented dikiiiiiiit *entah kerasa apa nda :P* tapi yang penting, ini adalah PERTAMA KALINYA aku mengiringi suatu acara resmi. *Horeeee :D*

Aku terlalu konsentrasi dalam bermain sehingga tidak memperhatikan sekitar. Selesai bermain dan dua temenku ini berada di mimbar, aku baru perhatiin mereka. Temenku yang cowok udah ganteng dan temenku yang cewek udah cantik, ga seperti biasanya kalo aku ketemu mereka. Aku dalam hati berpikir, jadi kayak gini ya nikah itu, berbeda puoooolllll sama biasanya. Temenku yang cowok ini suka guyon dan easy going jadi terlihat gugup di depan sampe lupa-lupa waktu ngucapin sumpah suami. *wkwkwkwkwk* Temenku yang cewek kelihatan "agak" gugup *mungkin karena ga biasa sama gaun pengantinnya* Tapi ga segugup yang cowok. Maklumlah, temenku yang cewek ini kelihatan lebih dewasa dari cowoknya. *peace ko Chris ^^v* Tapi toh dia air matanya meluber keluar juga waktu ngucapin kata-kata "perpisahan" dengan orang tuanya. Temenku yang cewek ini cuman meluk papa mama nya. Tidak ada kata-kata yang keluar, cuman rasanya dari pelukannya, papa mamanya tau apa yang mau diucapin sama temenku ini. Memang, ada kata-kata yang tidak cukup hanya diucapkan saja.

Selain itu, aku merhatiin juga keluarga-keluarga temenku yang dateng *daripada nganggur di depan keyboard nungguin pendetaku nyampain renungan*. Make up nya ya ampuuun. Nda bisa biasa. *wkwkwkwkwk* Tapi rasanya semua pernikahan kayak gitu semua. Aku maunya sih nanti waktu pernikahanku, aku bilang sama tanteku supaya make up nya ga usah tebal-tebal. Soalnya tanteku yang nyewain gaun pesta, gaun nikah, dekorasi, dan make up nya dan mobilnya juga. Maklum, namanya usaha persewaan gaun pesta. *hahahahah* Aku sih maunya simpel-simpel ajah. Kalo bisa motoran kayak di film-film Hollywood sana kan keren. *tapi ga mungkin di Indonesia yang penuh asap dan lembab :/*

Renungan pak Pendetaku sih sama kayak pemberkatan-pemberkatan nikah biasanya. Kayak apa yang telah disatukan Tuhan tidak dapat di pisahkan manusia. (Matius 19 : 6, Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia) sama mengingatkan kalo walaupun udah kenal seberapa lama pun, kalo belom nikah, belom liat aslinya. Soalnya selama ini yang dikeluarin cuman yang baik-baik nya doank. Aku sih kurang setuju dengan ini soalnya kan ada orang-orang yang udah kenal laaaamaaa dan tau bener-bener luar dalamnya *beda jenis kelamin lhoo* Contohnya aku dan pacarku dulu. *yah keinget lagi T.T* Aku dulu buka-bukaan polll sama cewekku. Kalo nda, ya mana mungkin dia tau jelekku sampe dalem-dalemnya dan kita berpisah. *T.T* Tapi yang bener harus gini, kata papaku *yang juga pendeta* Persatuan roh dulu, persatuan jiwa, baru persatuan tubuh. Jangan dibalik. Orang dunia biasanya dibalik, tubuh dulu, jiwa, baru roh atau jiwa dulu, tubuh, baru roh. Ada yang bilang nomor satu itu cinta, yang lainnya belakangan *termasuk jenis kelamin :O * OMG! Yang bener itu nomor satu dan yang paling utama adalah jenis kelaminnya harus beda. Ini bersifat MUTLAK dan Universal. *ya iya laah* Nomor dua adalah roh nya harus sama, yaitu sama-sama cinta Tuhan, bukan sama-sama Kristen. Mengingat sekarang banyak yang "kedok"nya Kristen, tapi kelakuannya... *palm face* Persatuan jiwa adalah setelah tahu sama-sama cinta Tuhan dan dibawa hubungannya pada Tuhan, baru bisa saling mengenal lebih dalam lagi. Seperti kepribadiannya gimana, sifat-sifatnya yang cocok, yang nda cocok, yang saling melengkapi, dan lain sebagainya. Biasanya persatuan jiwa ini ditandai dengan fase pacaran dan pertunangan. Jadi, diinget yah, harus mengalami PERSATUAN ROH DAHULU, tunggu ACC nya Tuhan dulu, baru nembak *:D* Setelah itu, baru persatuan tubuh yang dilambangkan dengan pernikahan dan boleh hmmmmm *if you know what I mean :P* Kalo tengah-tengah putus atau gagal aku bilang sih wajar, wong namanya proses ga ada yang sempurna. Tapi perlu diingat kalo persatuan tubuh adalah finishing dan setelah momen pernikahan, proses pencarian pasangan hidup sudah selesai. Artinya, itu sudah keluar produk dan ga boleh gagal *dalam artian ini adalah CERAI* soalnya prosesnya udah selesai. Kalo pun cerai berarti, prosesnya ada yang salah. *:D* Dan meningat katanya orang banyak, pacaran satu kali aja. Aku bilang itu sih terlalu ideal. Ingat, proses tiap orang itu berbeda-beda. Mungkin aja kebanyakan pacaran cuman sekali sehingga dari "kebanyakan" itulah dianggap normal dan baik. Tidak menutup kemungkinan ada orang yang "lebih diberkati" dengan berpacaran berkali-kali dan baru menikah. Mungkin aja nanti dia bisa jadi konselor pra-nikah yang handal karena "pengalaman"nya. Who nose? Siapa kita bisa dan berani men-judge orang baik dan ga baik.? Mungkin aja ada rencana Tuhan yang lebih besar pada orang-orang yang sudah mengalami pahitnya diputus pacar *amiiiiiiiin :D*

Lalu ada yang menarik dari omongannya pak Pendetaku ini. Tentang orang tua. Kita ga boleh ninggalin orang tua kita setelah nikah. Ingat. Mereka yang merawat dan membesarkan kita. Toh nanti beberapa tahun setelah nikah, ya jadi orang tua juga *wkwkwkwk*. Sumpah. Waktu nih pendeta ngomong gitu, tanpa terasa mataku sudah berair. Bukan karena hidungku gatal akibat pilek, tapi aku mbayangin gimana waktu aku di depan mimbar dan ngomong itu ke papa mamaku. Langsung pikiranku ter-flash back di waktuku masih kecil, gembira dan senang. Tiada duka kukenang, tak kunjung mengerang, di sore hari nan sepi, ibuku bertelut. Sujud berdoa kudengar, namaku disebut *nyanyi* Aku, yang dapat "gandengan" aja belum, meneteskan berjuta air mata *lebay* saat mendengar omongan pak Pendetaku ini. Padahal belum nikah, tapi aku serasa disadarkan kembali begitu singkatnya hidupku dengan papa mamaku. Umurku sekarang udah 20 tahun, dan semoga bisa nikah sebelum 25 tahun *menurut goal setting yang aku buat 5 tahun yang lalu*. Berarti waktuku sama papa mamaku tinggal 5 tahun lagi. Aku juga belum siap apa-apa tentang pernikahanku, rumah belum punya, kendaraan kurang nyaman *soalnya aku cuman punya satu motor doank atas namaku sendiri*, pekerjaan belum dapet. Aku bakal menghadapi dunia yang baru tanpa papa mama yang melindungi aku. Tapi aku ga takut itu, soalnya aku ada teman hidupku yang siap support aku, terlebih lagi Tuhan pasti support aku lebih dari apa yang di support sama teman hidupku itu.

Jadi keinget "scene" temenku yang cewek nangis meluk papa mamanya tadi. Mengingat temenku yang cewek ini jarang nangis, mungkin aku bakal kayak gitu nanti kalo udah nikah *semoga aja nda*. Apalagi aku cowok yang "nangisan". *:P* Dari "nada" tangisan temenku ini, aku jadi bisa ngerasain betapa bersyukurnya temenku nih jadi anak papa mamanya. Tangisannya bukan tangisan perpisahan, tapi tangisan terima kasih yang sangat-sangat mendalam pada papa mamanya, terima kasih karena sudah merawat dan membesarkan, terima kasih karena sudah menjadikan temen cewekku ini menjadi wanita yang dewasa dan punya wibawa, terima kasih sudah mendukung sehingga dia bisa berhasil sampai dia nikah sama temenku yang cowok ini. Tentang tangisan juga, orang tua temenku yang cowok juga nangis waktu temenku yang cowok ngucapin kata-kata "perpisahan"nya sama orang tua nya. Rasanya dari mimik wajahnya menunjukkan kalo orang tuanya ga percaya kalo anaknya yang biasanya nakal dan easy going, bisa menikah dan bakal jadi suami *peace sekali lagi ko Chris ^^v* Dipikir-pikir, ga cuman anak yang berat ninggalin ortunya, tapi ortunya ya lebih berat lagi ngelepas anaknya. Kan ada pepatahnya, kasih ibu sepanjang jalan tapi kasih anak sepanjang galah, Kalo anaknya berat ninggalin ortu, apalagi ortu lebih buuueeeraaaat lagi ngelepas anak. Orang tua yang sudah merawat, membesarkan, "mentraktir" makan selama bertahun-tahun tanpa henti, dengan berat hati melepas anaknya pada seseorang yang baru dikenal paling lama ya tiga tahunan. Tapi mau gimana lagi, kalo ga dilepas-lepas ya ga dewasa-dewasa tuh anak, ini semua untuk kebaikan si anak dan orang tua. Kalo orang tua udah ngelepas semua anaknya, yang tersisa hanyalah kebahagiaan serasa dunia milik berdua lagi *semoga aku bisa kayak gitu :D*

Selesai renungan, mereka ngucapin sumpah suami dan istri *walaupun ada yang lupa :P*, terus penyematan cincin, perjamuan kudus, didoakan seluruh jemaat, dan wedding kiss. Wedding kiss nya ga kayak yang di film-film sih *:(* Padahal yang maen film bukan suami istri tapi kiss nya lebih romantis dan lama. Terus kita setelah itu rebutan foto-foto *maklum gereja orang-orang narsis :P* Acara dilanjutkan dengan melempar bunga pengantin ke belakang yang konon katanya siapa yang dapet akan jadi pengantin berikutnya. Ga kayak di film-film yang rebutan menangkap bunga, tapi di sini sepi peminat *-_-* Maklum orang timur, masa cuman aku aja yang minat. *-__-"* Yang dapet sih meme nya temenku yang cowok. Habisnya temenku ngelemparnya miring sih, kalo ke tengah pasti aku yang dapet *berharap*. Setelah itu dilanjutkan dengan pelepasan merpati dan balon ke langit. Sewaktu balon di lepas, semua yang megang balon tepuk tangan dan temenku melakukan wedding kiss sampe tepuk tangannya berhenti. Dasar temenku yang masih malu-malu tikus *eh*, yang cowok udah ngelepas bibirnya duluan sebelum tepuk tangan berhenti. Tapi so what lah dengan kiss lama ato bentar, yang penting adalah selamat pada dua orang temenku ini. Selamat naik level ke kehidupan yang baru. Semoga diberkati Tuhan dalam segala hal dan selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal. And as always, Keep Smiling and Never Give Up =) JBU.

HAPPY WEDDING KO CHRIS DAN CE FEVE =D


Cieeeeeeh. Pengantin Baru, =P

Jumat, 05 Juli 2013

Curhat-curhat *eh*

Yang mau aku share kan kali ini adalah bagaimana kemiripanku dengan film "You are The Apple of My Eye" yang aku tulis beberapa hari yang lalu. Seperti yang aku tuliskan kemarin, kalo misal nya kisah "percintaan"ku *ecieeee* itu BENAR-BENAR mirip dengan apa yang ada di tuh film. Sebenere aku udah move on sih, cuman aja gara-gara dipaksa temenku nonton film itu, aku jadi keinget betapa bahagianya aku dulu, betapa sedihnya aku dulu, dan kesalahan-kesalahanku yang membuat aku dan "dia" sudah tidak bersama lagi. Aku juga sebelum nonton tuh film ada rasa kalo misalnya aku ini alone, ga punya siapa-siapa yang bisa aku "gandeng". *wkwkwkwkwk*. Tapi, itu masih bearable lah. Semenjak nonton tuh film, rasa e di dadaku ini kayak diremas-remas dan sakit bangit ngeliat orang-orang lain bisa berduaan dan punya "gandengan". Unbearable deh pokoknya *hahahahah =(*

Cerita itu dimulai saat Ko Teng adalah anak SMA yang nakal dan berbuat keonaran dan bandel dan berpikiran simpel dan kekanak-kanakan. Aku sebenarnya juga kayak gitu dulu, walaupun ga se"nakal" Ko Teng. Kita sama-sama ga suka belajar, bedanya, Ko Teng itu anaknya biasa-biasa saja sedangkan aku ini anak yang pinter :D. Kita sama-sama suka kekonyolan dan bersifat kekanak-kanakan. Kita juga sama-sama ga suka hal-hal yang berbau "dewasa" dan uniknya, kita sama-sama belajar melakukan hal-hal yang berbau "dewasa" dan sama-sama gagal di mata cewek kita, walaupun hal yang dilakuin itu berbeda. *Ko Teng dengan bertarung, aku dengan menepati janji* Meskipun aku dan Ko Teng sama-sama menghubungi cewek kita tiap hari dan "menggantung" hubungan dengan cewek kita pada akhirnya, tapi aku dan dia punya perbedaan yang mencolok. Perbedaannya adalah, aku lebih "nekat" daripada Ko Teng dalam urusan nembak cewek, aku berani nembak, sedangkan dia tidak.

Sekarang yang cewek. *heheheheh*. Shen Chia Yi adalah anak yang pintar, seorang murid yang teladan, dewasa, bijak, melakukan sesuatu yang berguna, peduli terhadap orang lain, dan disukai teman-teman Ko Teng. AND SO DOES HER!!! >.< Cewekku itu pintar, seorang murid teladan, dewasa, bijak, melakukan sesuatu yang berguna, peduli terhadap orang lain, dan dia juga disukai sama temenku. Walaupun ga secantik Shen Chia Yi *ya iya laaah*, tapi cerminan tokoh Shen Chia Yi ini, muuuuiiiiirriiiiip sama cewekku. Ditambah lagi dia seorang yang "rohani" dan aku yakin hubungannya dengan Tuhan dekeeet banget *dibuktikan dengan dia menolak temenku yang agamanya bukan Kristen*, sehingga cewekku ini menjadi seorang cewek yang "Perfect". Bedanya, Shen Chia Yi sekelas terus sama Ko Teng sejak SMP, sedangkan cewekku sekelas terus sama aku sejak SMA. Alasannya dia sering marahin aku juga sama kayak Shen Chia Yi marah sama Ko Teng, yaitu gara-gara sifat ke-tidak dewasa-an ku ini.

Wew. Dari penjabaran di atas sudah kelihatan mirip banget yah. *wkwkwkwk*. Awalnya aku liat nih film, pandanganku tentang hubungan Shen Chia Yi sama Ko Teng terlalu ideal, sama kayak film-film romance lainnya. Tapi, seiring berjalannya film, aku ngerasa : "LHO. KOK SAMA KEJADIANNYA SAMA AKU????" Kejadian-kejadian yang ada di film itu juga mirip banget sama hubunganku dan cewekku. Dimulai saat kejadian tentang akademik. Shen Chia Yi hubungannya mulai dekat dengan Ko Teng saat Ko Teng dikasih tugas sama Shen Chia Yi. Kalo aku, hubungan dengan cewekku awalnya ya kenal-kenal tau-tau aja kayak Ko Teng sam Shen Chia Yi awal-awal, tapi mulai deket saat dia ngasih tugas buat aku tentang kerja kelompok yang kebetulan *rasanya sih kebetulan*, aku sekelompok sama dia. Mulai itu hubungan kita semakin dekat. Lalu saat kejadian temen-temen Ko Teng suka sama Shen Chia Yi, yang Ko Teng sampe dimintai tolong sama temennya buat mendekatkan dia ke Shen Chia Yi. Aku juga ngalami itu, walaupun cuman 1 orang temenku yang minta tolong sama aku buat deketin ke cewek ku ini. Kalo ga salah aku pernah tinggi-tinggian nilai juga sama cewekku, cuman ga pake taruhan dan aku yang menang :P

Aku juga yakin kalo hubungan Ko Teng dan Shen Chia Yi dikenal sama satu sekolah mereka. Soalnya anak paling bandel sama anak paling teladan mulai "berhubungan". Kalo aku sama cewekku hubungannya dikenal sama guru-guru. Kalo ada guru ngeliat aku ato cewekku kalo sendirian mesti ditanya mana cewekku ato aku. Jadinya hubungan aku sama cewekku dikenal satu sekolahan. *wkakakakak* Bedanya, Shen Chia Yi kena hukuman yang berarti ngikut Ko Teng jadi "murid bandel", tapi aku yang ikut cewekku jadi "teladan". *wkwkwkwk*. Terus, jumlah temen cowok dan ceweknya pas. Aku punya 4 temen cowok deket dan dia punya 1 temen cewek deket. Kita juga pernah pergi rame-rame, tapi ke gunung, bukan ke pantai. Lalu efek kedekatan sama cewek juga sama. Ko Teng yang dulunya murid paling bodoh, sekarang jadi murid yang pintar, kalo aku yang dulunya pinter, jadi tambah pinter. :P

Kejadiannya yang temennya nembak Shen Chia Yi terus ditolak itu juga sama. Temenku ada yang nembak cewekku, tapi ditolak.Walaupun alasannya beda, tapi rasa e persis banget. Ditambah lagi adegan perkelahian Ko Teng sama temennya, juga aku alami sama temenku meskipun ga pake pukul-pukulan. Shen Chia Yi juga punya pergumulan yang sama dengan cewekku. Mereka ga tau harus ngapain setelah SMA. Shen Chia Yi merasa dia hanya bisa belajar dan sama kayak cewekku yang bisanya cuman menimba ilmu doank. Apa yang tidak Shen Chia Yi suka juga sama kayak cewekku, yaitu sifat kekanak-kanakan dan terkadang bertindak tanpa memikirkan apakah itu berguna atau tidak. Sifat-sifatku dan Ko Teng yang reckless juga cewekku dan Shen Chia Yi ga suka. Kita juga pernah tengkar waktu hujan *tapi ga sampe putus*. Aku dan Ko Teng lah yang memutuskan untuk kita tidak berhubungan lagi dengan cewekku dan Shen Chia Yi dengan alasan yang sama, tidak bisa meninggalkan sifat kekanak-kanakan kita.

Laluuu. Apalagi yah yang mirip? Oh iya! Kita sama-sama "menggantungkan" hubungan kita. Tapi kalo Ko Teng itu sebelum jadian *emang jadian?*, kalo aku setelah putus. Aku belom nge fix kan sama cewekku, soalnya aku ga yakin sama sifat kekanak-kanakanku ini. What is mean to be adult? I still don't get it. Kalo aku terus menggantungkan dia, aku jadi kasihan sama dia yang misalnya nanti kalo aku php. Tapi aku sama kayak Ko Teng, didalam hatiku aku masih takut tentang keputusan yang diambil cewekku nanti. Tapi cewekku sama kayak Shen Chia Yi, fine fine aja dengan keadaan seperti "menggantung" ini.

Nah. Setelah persamaan, sekarang perbedaan. Perbedaan yang jelas adalah aku tidak se"nakal" Ko Teng dan teman-temannya. Aku juga ga pernah ngelakuin sesuatu yang mengubah pola pandang cewekku sama aku kayak Ko Teng yang rela ngorbanin dirinya dihukum demi meminjamkan buku bahasa inggris ke Shen Chia Yi. Aku dan cewekku ga pernah ngelakuin yang adegan balon udara itu. Dan semua kejadian setelah time skip 2 tahun di film *setelah gempa, sebelum percakapan di bawah bulam purnama*, aku belum pernah ngelakuin itu sama cewekku. Oh iya! Ada lagi, temenku yang suka sama cewekku cuman 1 orang, sedangkan di film, semua temen Ko Teng suka sama Shen Chia Yi.

Mungkin inilah yang bisa aku share kan mengenai kemiripan hubunganku sama cewekku dan Ko Teng sama Shen Chia Yi. Melihat film itu rasanya aku ngelihat film tentang aku sama cewekku dulu. T.T Ini yang membuat aku jadi galau kayak sekarang. Aku ingin segera punya "gandengan". *Kalo Tuhan kazi* Thanks sudah membaca, semoga ada pelajaran yang bisa dipetik dari sharingku kali ini. ;). Keep Smiling and Never Give Up! *even in "galau" moment* =) JBU.