Minggu, 20 Oktober 2013

Jadikanku Hamba Setia

Verse :
 G        D/F#     Em         Bm            Am                   D
Basuh aku di dalam darahMu, Anak Domba (Anak Domba)
 G        D/F#        Em      Bm              Am                     D
Jamah bibir, Luruskan hatiku, dengan RohMu (dengan RohMu)
        Em       G+/F  G/D G-5/Db C                 Am   D
Kurindu kemuliaan Tuhan, Lebih dari segala harta
       G            D/F#       Am     D      G      D
Jadikan ku hamba berkenan kepadaMu

Chorus :
               G D/F# Em               Am         D
Lebih dari s'galanya, Kuingin Kau Tuhan
                       Am  G  D               C G   D  
Mas perak dan permata, Tiada artinya
               Dm    E7        Am               Cm
Kuingin lebih dekat, Bersekutu denganMu
       G            D/F#   Am   D      G  
Jadikan 'ku hamba setia kepadaMu

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Lagu di atas adalah lagu lama. Mungkin ada sebelum aku lahir. *=P* Dan beberapa Jumat yang lalu dinyanyiin di PJ *Persekutuan Jumat* PMK ITS. Dan lagu itu terus terngiang-ngiang di otakku sekarang. Mungkin karena liriknya yang indah dan alunan melodi yang mendamaikan hati, makanya aku terus kebawa-bawa nyanyi lagu itu terus. *Rasanya sih gara-gara alasan kedua =D*

Jadikan ku hamba setia. Itulah judulnya. Rasanya pas banget dengan alunan melodinya yang terasa "butuh kedekatan" dengan Tuhan. Lagunya simpel sih tapi maknanya dalem banget. Aq bahkan beberapa kali menitikkan air mata ketika nyanyi lagu ini. Rasanya aku kayak jadi hamba yang ga berkenan aja kalo nyanyi baitnya. Inget-inget segala dosa yang telah aku perbuat, bahkan kemarin eh hari ini aku masih berbuat dosa. Sampai detik ini saat blog ini ditulis, aku masih menitikkan air mata. Oooo. Ampuni aku Tuhan. :'(

Kita ini sebagai hamba *dalam konteks pelayanan* harus mengikuti apa yang menjadi keinginan dari Tuan kita yaitu Tuhan sendiri. Terkadang juga dalam pelayanan, aku masih saja nuruti kemauanku, bukan keinginan Tuhan. Maklumlah, aku masih kadang-kadang jatuh dalam dosa PRIDE yang di postingan sebelumnya aku bahas. Padahal kita ini posisinya hamba, ga berhak apa-apa. Lagipula, pelayanan pun adalah anugrah yang LUAR BIASA dari Tuhan. Wong diselamatkan ae anugrah. Banyak orang yang pingin pelayanan di luar sana tapi ga bisa. Makanya, kalo udah dapet pelayanan, jangan disia-siakan. Beri yang terbaik buat Tuhan.

Tuhan sudah membasuh semua dosa kita dengan darah-Nya. Jadi nangis lagi nih karena udah berbuat dosa lagi. *T.T* Abisnya, untuk menebus satu dosa yang kita lakukan butuh harga sebuah darah yang tak lain darah Kristus sendiri. Kalo kita berbuat dosa terus, brarti kita menyalibkan Tuhan terus menerus. Darah-Nya Tuhan ga bisa di stok kayak PMI. Kalo darah Kristus yang melalui proses disalib, disesah, disiksa, dan sebagainya lah yang menjadi ganti dari dosa kita. Jadi, usahakanlah untuk tidak berbuat dosa lagi, apalagi disengaja. Aku nulis gini, juga nusuk ke aku sendiri. Banyak kali aku harus menyalibkan Tuhan berulang-ulang :( Tapi untungnya dengan adanya pengorbanan Kristus, kita bisa selamat dan menjadi hamba Tuhan sehingga kita bisa "berkenan" kepada Tuhan.

Di bagian Reff lebih indah lagi. Rasanya kita ga mau jauh-jauh dari Tuhan. Pernah aku merasakan hadirat Tuhan yang sangat indah dan rasanya ga pengen pulang. Waktu itu di menara doa kota Surabaya. Rasanya aku selalu kuat buat doa syafaat. Tapi sayangnya perut sudah keroncongan jadi terpaksa ganti shift dan pulang. Sampai sekarang masih ada kehausan yang luar biasa terhadap hadirat Tuhan. Kalian yah pokoknya kalo udah ada di dalam hadirat Tuhan, tak bilangi, pasti ga mau pergi. Enak banget rasanya. *hehehehehe* Itu lah yang dimaksud dalam Reff. Emang agak-agak alay kalimatnya, wong nama e lagu. *wkwkwkwk*

Jadikanku hamba berkenan dan setia kepada Mu Tuhan. Itulah doa ku kepada Tuhan. Apakah ini juga menjadi doaMu? Nyanyikanlah lagu ini dan resapi kata-katanya. Kalo kamu belom menjadi hamba yang berkenan dan setia, nyanyikan juga lagu ini, jadikanlah ini doa. Semoga bermanfaat. Keep Smiling and Never Give Up. =) JBU.

Senin, 14 Oktober 2013

PRIDE

Pride atau kebanggaan atau negatifnya kesombongan, salah satu dari 7 dosa mematikan *Seven Deadly Sins* yang ada, yaitu serakah, rakus, iri hati, amarah, malas, nafsu, sombong. Pride, adalah yang membuat lucifer, si putra fajar, jatuh ke neraka seperti yang diceritakan dalam Yehezkiel 28 : 11-19. Lucifer digambarkan sebagai Raja Tirus yang tak bercela sampai ia jatuh dalam satu dosa, yaitu dosa kesombongan atau PRIDE. Ia dilempar dari segala kemuliaannya karena melanggar kekudusan tempat kudusnya, hanya karena oleh satu dosa, PRIDE.

Yang mau aku share kan di sini adalah betapa mengerikannya dosa PRIDE ini. Lucifer, yang digambarkan dalam Yehezkiel sebagai kesempurnaan, penuh hikmat, maha indah, tak bercela, bisa jatuh karena dosa ini. Dia sombong terhadap apa yang dia miliki. Dalam Yesaya 14 : 13-14 dijelaskan lebih detail bagaimana Lucifer sombong dengan dirinya sendiri dan ia ingin menyamai Tuhan. Bayangkan seseorang yang "sempurna" pun bisa jatuh. Justru dalam segala kelebihan yang kita punya, nih dosa yang satu ini meyerang kita. Misal, waktu kita udah kaya, terus kita tiba-tiba ada rasa : "wah, aku ini hebat ya sudah kaya sekarang" Atau kita mempunyai sebuah goal, lalu kita berhasil memcapai nya dan kita sangat bangga dengan hal itu dan digembar-gemborkan ke semua orang. Nah, ini indikasi awal dosa yang namanya pride ini.

Contoh lain lagi adalah Raja Nebukadnezar yang punya dosa yang sama, pride di Daniel 4. Ia begitu sombongnya dengan segala kekuasaan dan kemegahan yang dia miliki. Pada akhirnya dia dihukum Tuhan dengan menjadi seperti binatang, makan rumput di ladang selama 7 tahun. Padahal sebelumnya sudah diperingatkan sama si Daniel supaya tidak memegahkan diri lagi. Tapi walaupun gitu, kalo aku jadi Nebukadnezar juga pasti jatuh juga soalnya kerajaan Babel adalah kerajaan yang terbesar di zaman itu. Tinggal di istana yang begitu megah dan indah, pastilah aku jatuh juga dalam dosa pride ini *kalo Tuhan tidak menguatkan =P*

Mengapa dosa pride ini adalah dosa? Apa salahnya kita bangga dengan apa yang kita lakukan. Sebenarnya tidak salah, malahan benar kita bangga, kita sombong. Asal dengan kadar yang terbatas. Dikatakan dalam 2 Korintus 10 : 17, "Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan". Fine-fine aja kita sombong, asal tetap di dalam Tuhan. Yang Tuhan tidak suka adalah dengan bermegah diri yang berlebihan, kita menganggap bahwa semua yang kita lakukan adalah dari diri kita atau semua itu karena kita dan pada akhirnya merujuk pada pemujaan pada diri sendiri dan tidak mempedulikan Tuhan. Kita juga bisa mencuri kemuliaan yang seharusnya menjadi milik Tuhan yang memberikan sebagian kecil kemuliaanNya pada kita dan kita sombong dengan kemuliaan yang sedikit itu dan ngaku-ngaku kalo itu adalah hasil pekerjaan kita. Kalo aku jadi Tuhan pasti aku sentil tuh orang, "Itu lho aku yang ngasih, bukannya terima kasih, malah ngaku-ngaku kalo itu punyamu, Zzzz." Untungnya aku bukan Tuhan =P

Cowok adalah mangsa empuk buat dosa pride ini. Mereka seringkali jatuh karena gengsi. Apalagi setelah mereka bekerja keras hingga sukses, setelah sukses mereka seringkali lupa kalo yang ngasih kesuksesan Tuhan. Mereka berpikir itu semua karena hasil kerja keras mereka dan mereka ga ingin hasil kerja mereka dicuekin sama orang-orang. Contoh hal-hal kecil mengenai dosa pride ini adalah kekeras-kepalaan cowok. Mereka ngotot kalo diri mereka yang benar, sampe suatu kali pasti bakal tengkar. Apalagi yang diajak ngotot adalah sesama cowok yang notabene "level" nya ga jauh berbeda. Secara ga langsung, itu juga termasuk pride. Menganggap diri mereka sendiri yang paling benar. Kadang-kadang *walaupun ga sering =P* aku juga jatuh dalam dosa ini. Okay dalam banyak hal aku masih mau ngalah, tapi dalam hati masih kadang-kadang ngomel *oooo ampuni aku Tuhan >.<*

Ada tertulis di Matius 5 : 3, "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga". Apa maksudnya? Maksudnya mereka yang miskin di hadapan Allah adalah orang-orang yang miskin secara spiritual, mereka ingin Tuhan lebih dan lebih lagi. Mereka mengakui ketidak-kayaan mereka di luar Tuhan sehingga mereka butuh Tuhan. Bandingkan dengan orang-orang yang jatuh dosa karena pride. Mereka dibutakan oleh kesombongan mereka sehingga mereka merasa tidak butuh Tuhan bahkan lebih parah lagi, mereka menganggap Tuhan lah yang harus menerima mereka karena mereka berhak diterima Tuhan.

Kebanyakan cowok-cowok yang dipakai Tuhan, pasti pride nya mereka "diinjak-injak" dulu sama Tuhan. Mereka dihajar habis sampai ga ada lagi sesuatu yang bisa dibanggain selain Tuhan. Barulah mereka kemudian diangkat lagi sama Tuhan. Nebukadnezar tadi yang setelah dijadiin "binatang" sama Tuhan, pada akhirnya diangkat lagi sama Tuhan setelah masa "penghewanan" 7 tahun. Hasilnya pun luar biasa, dia akhirnya mengakui bahwa Tuhan adalah Tuhan dan selalu mengucap syukur akan Tuhan atas keberhasilan dan kemegahan yang diperoleh. Ingat, segala yang kita punya haruslah menjadi sesuatu yang mencerminkan kemuliaan Tuhan.

Sekarang, masa perlu kita harus "diinjak-injak" sama Tuhan terlebih dahulu supaya kita bisa belajar lepas dari dosa pride ini? Kalo aku sih, ga mau =P Mendingan dari sekarang belajar untuk mengucap syukur pada Tuhan atas segala hal dan belajar rendah hati juga belajar jadi miskin di hadapan Allah. Kalau bisa doa nya minta selalu miskin dihadapan Tuhan dan kaya di dunia =P Keep smiling and Never Give Up. JBU =)

~ 2 Korintus 10 : 17, "Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan" ~

Senin, 07 Oktober 2013

Re - Dialogue With God

Akhirnya, aku harus menanggung rasa yang sudah "diberi" sama Tuhan. Awalnya sih berat, karena aku berusaha memendam perasaan itu. Aku sih berpikir rasanya sudah benar apa yang aku lakukan. Soalnya rasa ku terhadap orang itu udah ga bisa tersampaikan. Terlalu banyak perbedaan di antara kita. Kebetulan kita juga sering komunikasi juga sehingga aku bisa dibilang lumayan dekat lah sama orang itu. Tapi ada suatu dinding penghalang yang besar yang memisahkan kita sehingga kita tidak mungkin bersatu. *kecuali kalo Tuhan berkehendak =P* Apalagi lihat kemarin-kemarin Tuhan "kabur" ketika aku tanya tentang gimana kelanjutannya rasa yang aku punya saat ini. Makanya aku berpikir bagaimana supaya rasa ini bisa hilang.

Kuusahakan sekuat tenaga untuk menekannya. Tapi kalo udah namanya jatuh hati, ya sulit untuk ditekan. Apalagi kita masih manusia yang punya jiwa, yang masih memiliki emosi. Emang secara fisik ga kelihatan kalo aku lagi ada rasa sama dia. Tapi anehnya aku malah curhat ke social media tentang rasa ini seakan aku butuh seluruh orang di dunia memperhatikan aku *lebay =P* Alhasil, dia yang kutaksir mulai mempertanyakan aku, siapakah orang yang dimaksud tersebut.

Waduh. *teriak ku di dalam hati* Kalo aku ga aku jawab, dia bakal tanya aku terus. Lha kalo di jawab??? Mati kon. *HAHAHAHA =|* Akhirnya aku tunda-tunda njawab pertanyaan dia. Kalo ada celah sedikit aku alihkan ke pembicaraan lain. Awalnya sih pingin menjaga hati dan menjauh pelan-pelan. Tapi malah tambah dekat. Sialnya aku. >.<

Dan pada satu kesempatan, aku udah ga tahan lagi. Entah karena ditanya-tanya terus atau karena ingin mendapatkan kepastian. =P Aku kazi tau lah si dia jawabannya. Dia tanya siapa yang aku maksud di tweet-tweet atau status-status ku. Ya udah aku jawab kamu. Karena ga ketemu muka, aku ga bisa membayangkan ekspresi wajahnya. Entah dia tertawa *padahal sebelumnya dia janji kalo udah dengar dia ga bakal ketawa*, atau kaget, atau melongo. Aku bisa membayangkan berbagai ekspresi wajahnya tapi ga berani membayangkan. Emang sih, balasannya biasa aja, tapi kan bisa aja dia berbunga-bunga *Ge-er mungkin aku =P* Oya, ini aku bukan dalam posisi nembak dia, soalnya aku sendiri ga setuju dengan rasa ku. Hati ku emang lagi galau dan butuh cinta, tapi pikiran rasional ku masih jalan.

Jawabannya dia juga ga pengen sama aku. *sedihnyaaa >.<* Tapi entah kenapa aku merasa lega. Rasanya ada beban yang hilang dari hati ku dan ditambah beban baru yang lebih berat >.< Solusinya emang aku harus menjauhkan diri dari dia yang aku suka. Dulu aku pernah untuk menjauhi seseorang untuk temanku supaya dia bisa nembak. Tapi gagal soalnya aku ga bisa menjauhi temanku, aku malah mencuekin tuh cewek. Teman ku marah-marah soalnya kok malah aku nyuekin dia, kelihatannya jadi bakal ada "sesuatu". Sekarang pun juga sama, aku ga bisa menjauhin dia, toh malah mencuekin dia. Dia pun protes karena aku nyuekin dia. Kayak nya aku harus belajar jaga jarak nih sama seseorang, soalnya dulu-dulu aku ga pernah bisa menjaga jarak, aku anggap semua orang itu sama sehingga aku perlakuin sama semua. Padahal nanti di kehidupanku kelak *kayak apa aeee* bakal nemuin orang-orang yang "kurang baik" sehingga aku harus tetap menjalin hubungan sama orang-orang tersebut tetapi aku harus menjaga jarak. Rasanya itu yang diinginkan Tuhan buat aku selain harus bertanggung jawab terhadap "permintaanku" >.< Anyway, Keep Smiling and Never Give Up =) JBU.

Kamis, 03 Oktober 2013

Dialogue With God in Bathroom

3 days ago, I prayed to God before going to sleep.
Me : "Tuhan. Kenapa aku beberapa bulan ini terus merasa galau di hati, sepi di hati, rasanya ga ada yang menemani? Aku tau Tuhan, kamu ada di sisi ku, ada di hati ku, ke mana pun dan di mana pun au berada. Tapi aku butuh seseorang yang REAL. Kalo boleh Tuhan, aku minta seseorang yang bisa menghapus segala kegalauanu ini Tuhan. Aku minta "Target", Tuhan. Yang bisa aku dekati dan bisa bersama aku. Engkau tau Tuhan kalo aku ini jarang bisa ada "rasa" sama orang. Kalo boleh Tuhan, aku minta ada "rasa" sama seseorang. Ya Tuhan yaaa. Amin"

Setelah tak pikir-pikir, tuh doa kayak maksa banget, terlalu childish. Celakanya udah terlanjur bilang sama Tuhan dan baru nyadarnya waktu nulis nih blog. >.< Akhirnya setelah tiga hari berlalu, Tuhan "mengabulkan" permohonanku dengan memberikan aku "rasa" pada seseorang. Tapi dia ga seperti yang aku bayangkan. Dasar namanya manusia, aku protes ke Tuhan hari ini sewaktu cuci muka di bathroom. *ini pendekatan dengan perspektifku, no offense, =)*

Me : Tuhan, kok Kamu ngasih aku "rasa" ke orang itu? Nih perasaan mbuat galau ae. Kepikiran orang itu terus lagi aku Tuhan.

Tuhan : Kan kamu sendiri yang minta dulu. Ya udah Aku kasih. =)

Me : Tapi masa sama orang itu Tuhan? =/

Tuhan : Emang kenapa sama orang itu? Kamu kan minta, ya udah aku kasih.=P

Me : Emang sih minta, tapi aku ga cocok sama dia. Dia ga sesuai sama bayanganku. Kan Kamu harusnya tau donk Tuhan apa yang menjadi pemikiranku dan bayanganku? =(

Tuhan : Lha wong kamu minta e supaya ada "rasa" sama orang ya udah aku kasih. Kamu ga minta embel-embel kayak yang kamu bayangin. Aku kan mengabulkan apa yang kamu minta. Hayooo salah siapa sekarang yang ga minta secara spesifik dan jelas. =P

Me : Salahku. Huffft. Terus udah tau gini kok tetep Kamu kasih sih Tuhan. Ngasih "rasa" ini ke aku terhadap dia.

Tuhan : Supaya buktiin kamu belom dewasa.

Me : Heh??? Maksud e??? Aku kan udah dewasa Tuhan, aku udah bisa berpikir jauh ke depan, berpikir tentang sebab-akibat dalam melakukan sesuatu, aku juga bisa memposisikan diriku dalam suatu keadaan tertentu, aku udah punya visi ke depan sama si calon pasanganku, kurang apalagi sih Tuhan?

Tuhan : Kurang itu. Kurang sabar kamu. Kamu pengennya cepet-cepet keluar dari masalah yang Aku berikan sekarang dengan langsung minta solusi instan. Kamu juga ga spesifik minta ke Aku. Bukannya Aku udah bilang ke kamu dulu-dulu tentang iman. Kamu harus membayangkan apa yang kamu harapkan atau yang kamu minta secara benar-benar REAL seolah-olah sudah terjadi sehingga kamu harus minta secara spesifik dan mengimani tuh apa yang kamu minta. Bisa jadi kurang iman juga tuh kamu. Kamu sering berpikir kan kalo Aku selalu tau isi hatimu sehingga kamu ga perlu cerita-cerita ke Aku. Padahal cerita-cerita itu yang aku tunggu dari kamu.

Me : *Glek* Sorry Tuhan. Ampuun. ='(

Tuhan : It's okay. Kamu masih bertumbuh kok. It's okay kalo salah, Aku selalu membantumu kok. =)

Me : Makasih Tuhan. =') Terus tentang "rasa" ku ini ke dia gimana dooonk Tuhan? Terus aku kapan dewasanya Tuhan?

Tuhan : Kapan dewasa? Tunggu tanggal mainnya yah ;) Tentang "rasa" mu itu..... Mmmmmm. Itu sih lain cerita. Liat aja nanti yah. ;) Byeee~ *kabur*

Me : Lho lho lhooo~ Katanya selalu membantu? Gimana doooonk~

Yah. Sampai di sini "perbincangan" ku sama Tuhan. Sampai sekarang aku masih ada "rasa" sama si dia. Kalo Tuhan "kabur" di saat-saat seperti ini, biasa nya ada sesuatu yang disiapkan Tuhan buat surprise ke aku. *Dasarr =P* Pelajaran yang bisa dipetik :
1. Aku harus bisa lebih dewasa.
2. Kalo doa yang spesifik.
3. Belajar konsekuen. *dalam hal ini aku harus menanggung "rasa" ini T.T*
4. Apapun masalahya, KEEP SMILING AND NEVER GIVE UP =)
JBU.. ^_^