Dan ternyata firasatku benar. Aku lolos ke OSN! Thanks God.
Aku dan Yoko (anak pelatihan biologi) akan mewakili Petra 5 di ajang OSN. Oleh
karena itu, LITBANG mengadakan pelatihan untuk kita-kita yang lolos OSN.
Heheheh. Dengan memanggil pak Aria lagi beserta telsekopnya. Heheheh. Kami
belajar kembali. Aku merasa setelah belajar menggunakan teleskop aku pasti bisa
dalam tes observasinya. Tapi, begitu mendapatkan soal pengolahan data, aku
merasa kalau aku tidak bisa mengerjakannya dengan baik. Di sinilah pertama kali
aku belajar yang namanya regresi linear. Dan ternyata cukup mudah, hanya saja
ribet sehingga waktu untuk mengerjakkannya kurang. Jadi aku pesimis dalam tes
pengolahan data. Begitu pula yang terjadi dengan tes teori. Fiuuh. Aku cumin bisa
melakukan apa yang aku bisa dan mengandalkan Tuhan.
31 Juli 2010. Aku dan Yoko beserta seluruh peserta OSN dari
Jawa Timur, memenuhi panggilan DIKNAS untuk berkumpul di asrama haji Sukolilo.
Di sana kami akan diberikan pengarahan dan motivasi. Rencana semula, aku dan
Yoko tidak nginap di sana. Tapi hanya yoko yang pulang sedangkan aku menginap
di asrama haji. Heheheh.
Akhirnya kami berangkat ke Medan tanggal 1 Agustus 2010.
Kami sempat foto-foto dulu sebelum berangkat di bandara dan sekarang fotonya
sudah di upload dan komennya 1400++ (tapi GePeTe kabeh). Wkwkwkwk. Ada kejadian
lucu di bandara. Saat itu aku ditanyai sama pak Elly sudah makan atau belum.
Aku jawabnya belum. Terus mau dibeliin makanan sama pak Elly. Akunya nda mau.
Tapi pak Herman maksa aku mau. Ya akhire sebagai murid yang baik hati, tidak
sombong dan suka menolong (alay, wkwkwkwkwk) aku nurut. Batinku berpikir, ini
yang dibeliin aku tapi koq yang mau pak Herman?? Terus melihat botol minumku
yang habis, pak Herman nyuruh aku ngomong ke pak Elly suruh beliin lagi yang
baru. Aku ya nurut. Semua orang yang ngeliat aku ketawa semua tapi aku nda tahu
apa yang mereka tertawakan. Ya sudahlah. Wkwkwkwk.
Setelah sampai di Medan, kami langsung digiring ke hotel
kami masing-masing. Aku, peserta astronomi menempati hotel Garuda Plaza bersama
peserta OSN ekonomi. Heheheh. Kami check in hotel tapi sempat dipersulit
panitia soalnya pesyaratan yang harus kami bawa, dibawa oleh panitia dari
diknas jatim. Akhirnya, setelah bernegosiasi, kami diperbolehkan check in. kami
mendapat souvenir berupa 2 tas, 2 baju, 1 topi, 1 binder, 2 buku acara, 1
boneka, 1 bolpen, 1 pensil, 2 nametag, dan kertas-kertas yang kelihatannya
GePeTe. Wkwkwkwk. Kan hari pertama
isinya istirahat tok, kami ber 4 (aku, Randy, James, Emeraldo) berniat untuk
belajar. Sayangnya itu hanya sebatas niat. Wkwkwkwkwk. Kami jadinya maen capsa
dan nonton “Hey Apple”. Wkwkwkwk.
Hari kedua, kami diajak untuk pergi kelapangan Merdeka dan USU
(Universitas Sumatra Utara). Kami mengikuti acara pembukaan di lapangan Merdeka
di dalam sebuah “dandang” sebab tenda nya luar biasa panas dan ongkep.
Heheheheh. Kami pergi ke USU untuk pengenalan alat dan pengenalan juri.
Heheheh. Di situ aku tahu kalau aku kebagian nomor ΞΆ9. Artinya aku mendapat
teleskop epsilon urutan ke 9. Heheheh. Itu juga menentukan lokasi tempat duduk.
Setelah itu kami mengadakan uji coba tes teori di lab komp nya USU. Heheheheh.
Setelah itu back to hotel dan belajar menurut keyakinan masing-masing. Heheheh.
Hari ketiga, hari dimana tes observasi dan tes pengolahan
data dimulai. Kami, para peserta OSN astronomi adalah orang-orang malam, sebab
kami tesnya pada waktu malam. Heheheheh. Pada saat dibagi tes, ternyata,
soalnya guuuaaampang. Mek 2 soal. Tapi jawabnya yang uuuuuuaaaaaangeeeel.
Wkwkwkwk. Soal pertama kami diberi data berupa table dan disuruh mengerjakan
apa yang ditanyakan. Sedangkan yang soal yang kedua adlah soal GeJe.
Heeheheheh. Semuanya kukerjakan dengan lancar (ngawur maksud e). tapi nda
ngawur-ngawur amatlah. Ingat. Ini OSN. Heheheh. Malu-maluin kalo ngawur pol.
Wkwkwkwk. Tes observasi diadakan bersamaan dengan tes pengolahan data sesuai
dengan giliran. Sewaktu tiba giliranku, aku melangkah dengan penuh keyakinan,
tapi begitu di hadapan juri, aku langsung nervous. Tidak pernah aku merasakan
nervous se-nervous ini. Aku langsung nge blank. Sampai-sampai aku salah
memasukkan koordina teleskop yang seharusnya adalah nilai HA, yang aku masukin
nilai asensiorekta nya. Waaah. Terus kan waktu kami dengan teleskop hanya 10
menit. Dan ada 2 soal. Soal selanjutnya kita harus menunjukkan letak bulan pada
saat itu di mana dengan bantuan arah utara saja. Saat jurinya selesai embacakan
soal, aku hanya sempat bilang “hah? Bulan?” kemudian waktu habis. Aaaah.
Alhasil tes observasi instrumentku tak ada yang benar. Huaaah. Tes observasi
selanjutnya adalah memperhatikan bintang-bintang yang bertaburan di layar LCD
seperti ketombe dan kami harus menunjukkan beintang apa saja yang tampak dan
rasi bintang apa saja yang tampak. Oh ya. Sebelumnya, ada kejadian menarik. Kan
sebelum tes, kami sudah standby di USU
pada sore-sore hari. Kami meluangkan waktu kami untuk belajar bintang. Karena
berpikir tes observasi selesainya tidak lebih dari jam 12 malam, kami hanya
menghapalkan bintang yang ada pada jam 6 sampai 12 malam. Tapi, melihat
anak-anak dari DKI sedang menghapalkan bintang-bintang yang ada tidak hanya
dari jam 6 sampai jam 12 malam, tetapi juga jam 12 malam sampai jam 6 pagi.
Alhasil kami langsung belajar menghapalkan bintang yang ada pada jam 12 hingga jam 6 pagi lagi. Anak-anak
dari DKI sangat hapal bintang-bintang tersebut. Tidak hanya alphanya saja.
Beta, ganma, delta, dll nya juga dikuasai. Kami merasa mereka ada di dimensi
lain. Sebelumnya kami menghapalkan bintang-bintang jam 6 hinga jam 12 malam membutuhkan
waktu berbulan-bulan, tapi, kali ini, kami hanya membutuhkan waktu 40 menit!!
Heheheh. Lalu, sebelum tes, tempat kami diguyur hujan deras. Lalu kami semua
bersoraksorai karena kami pikir tes observasi sewaktu hujan lebih gampang.
Tapi. Kenyataanya, lebih sulit. Soalnya bintang-bintang yang ditunjukkan adalah
bintang-bintaang yang ada di lintang yang berbeda dari lintang kita. Waduh. Ya
mati aja kalo begitu. Heheheh. Aku hanya ingat kalau yang ada di sana ada rasi
orion sebab triple orionnya (alnitak, alnilam, mintaka) kelihatannya. Begitu
ada triple orion, atas bawahnya pasti rigel dan Betelgeuse. Dan yang lainnya
ngawur. Wkwkwkwkwk. Selesai tes itu, kami semua langsung lemas soalnya tesnya
sulit. Akhirnya kami kembali ke hotel dan baru tidur dini hari dan aku khawatir
kalau tidurku bakalan tidak cukup dan bisa merusak konsentrasiku untuk
menghadapi tes teori besoknya.
Keesokan harinya, kekhawatiranku tidak terjadi. Aku bangun
dengan tubuh yang sehat bugar. Heheheh. Lalu setelah breakfast kami pergi
bresama-sama ke USU untuk mengikuti tes teori.
Sebelum tes teori dimulai, kami ber-4 belajar dan berdiskusi dengan
anak-anak dari DKI. Dari sini aku mengetahui kalau kita selevel denga mereka.
Mereka tidak berasal dari dimensi lain. Heheheh. Akhirnya, kami masuk ke
ruangan, dan untuk antri di toiletnya aja aku sampai ditampar sama James.
Wkwkwkwk. Soalnya ada semut guudhee di daguku dan aku tidak menyadarinya.
Heheheh. Stelah menunggu dengan cucuran keringat dan tetesan air mata, aku
dengan susah payah berhasil memasuki toilet (lebay mode : on). Wkwkwkwk.
Akhirnya, tes teori dimulai dan soalnya mayoritas adalah
kosmologi yang aku jarang sentuh. Huaaduh. Mati ae. Wkwkwk. Aku hanya dengan
modal rumus V = Hd menerjang semua soal tes teori. Pilihan ganda nya lumayan
cerah tapi essainya yang mboh-mbohan. Heheheh. Aku cuman bisa berserah.
Katanya, hasil tes teori akan diketahui lewat internet. Dan hasilnya sudah
dapat aku prediksikan, aku tidak masuk 10 besar sebab yang ditayangkan di
internet adalah 10 nilai tertinggi dalam tes teori. Randy sempat peringkat 10
dan pada akhirnya di kick kick kick hingga ga ada ambu e. Emeraldo malah sempat
peringkat 3 tapi pada akhirnya juga ter kick kick kick. Sampai pada hasil final
tes teori, tak ada namaku muncul di internet. Heheheheh. Teman kami, Miftahul
Hilmi yang juga dari Jawa Timur berhasil meraih peringkat ketiga. Akhirnya
dengan pasrah, aku menerima semua keadaan, walaupun ada soal yang tidak teliti
aku kerjakan sehingga salah. Jadi, walaupun tidak dapat medali, aku tidak
berkecil hati sebab aku sudah do the best. Yang lainnya biar Tuhan yang
menentukan.
5 Agustus 2010, kami berekreasi di Pantai Cermin, di sana
kami semua have fun puooll. Melepas penat yang didapat dari 2 hari sebelumnya.
Kita foto-foto bareng dan bercanda bareng. Kita juga mau menceburkan Chrishella
soalnya dia ulang tahun. Heheheh. Pokok e seneng-senenglah. Di sini pula aku
membeli souvenir dan mendapatkan hibah berupa bola. Wkwkwkwk.
Malamnya, kami memenuhi panggilan untuk mengikuti jamuan
makan malam bersama pak gubernur Sumut di lapangan Merdeka. Tapi aku tidak
melihat pak gubernurnya. Wkwkwk. Ada penampilan band Radja. Di situ, saat itu
semua orang mengetahui siapa aku sebenarnya. Huahahahah. Aku gila banget di
sana waktu itu. Heheheh. Jingkrak-jingkrak di kursi sakkarepe dhewe mbe
Emeraldo. Wkwkwk. Sepulang itu, kami kembali ke hotel.
6 Agustus adalah hari yang paling menegangkan bagi seluruh
peserta OSN kecuali aku. Sebab aku sudah legawa kalau aku tidak dapat medali.
Siangnya, kami semua (yang dari Petra) menyewa subuah van dan kami pergi untuk
membeli oleh-oleh. Heheheh. Tapi aku tidak mendapatkan yang aku inginkan. Yaitu
kue Lo Bo Phiang. Heheheh. Ya sudahlah. Heheheh. Sorenya kita berkumpul untuk
kesekian kalinya di lapangan Merdeka untuk mengikuti acara pengumuman. Setelah
menunggu beberapa saat, akhirnya yang mendapatkan medali dalam bidang astronomi
dibacakan, pertama-tama, teman kami Ardiansyah disebut pertama kali. Lalu
kemudian Miftahul Hilmi. Setelah itu James disebutkan disusul Emeraldo. Dan
tiba-tiba. Namaku disebutkan. Aku terperangah sampai ada orang yang di
belakangku membangunkan aku. Setengah tidak percaya sambil mengucap syukur, aku
ke depan untuk dikalungkan medali. Setelah turun dari panggung aku
mengekspresikan kegembiraanku dengan teman-teman. Tak lupa juga aku mengucapkan
beribu-ribu terima kasih pada Tuhan. Setelah selesai, aku menjalani sesi
pemotretan. Heheheheh. Kami di foto baik oleh pak Elly yang selama OSN ada di
Medan dan peserta OSN yang lain. Setelah itu kami kembali ke hotel dan kami
diberitahu siapa yang menjadi peserta terfavorit. Yang menang adalah peserta
dari Lampung. Jumlah sms nya mencapai 7000. Heheheheh. Walaupun pak Herman
sudah berkoar-koar di sentral untuk meminta seluruh warga SMATRAMA mendukung
aku, tapi ternyata dukungan itu belum cukup untuk menembus 10 besar sekalipun.
Tapi aku mengucapkan banyak terima kasih pada teman-teman yang mengirim sms
untuk aku. Heheheheh. Malamnya, kami di ajak oleh mamanya Ronald yang juga
meraih medali perunggu untuk makan-makan. Heheheheh.
Tanggal 7 Agustus,
kami, kontigen Jawa Timur harus bangun subuh dan siap di lobby jam 5 sebab
pesawat kami berangkatnya jam setengah 6 an. Tetapi, aku baru bangun jam 5
kurang 15. Saat James menelepon aku untuk segera ke bawah. Wkwkwkwkwk. Tanpa
mandi aku langsung menyambar baju batik dari Jatim dan memakainya.
Sampai-sampai aku meninggalkan sebuah handuk di hotel. Wkwkwkwk. Akhirnya kami
pulang ke Surabaya setelah menempuh perjalanan kurang lebih 4 jam karena
transit dulu di Batam. Sayangnya bagasi kami baru dating jam 5 dan aku harus
kembali lagi ke Juanda jam 5. Tapi itu merupakan suatu pengalaman yang luar
biasa karena sudah mengikuti OSN di Medan.Sekian yang dapat saya bagikan, mohon
maaf jika ada kesalahan yang menyinggung perasaan saudara (penutupan ala
pidato). Wkwkwkwkwkwk. You’re d’ bez
JESUS..!! Thx GOD..!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar